KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sepanjang kuartal III 2019, perusahaan pengelola air berpelat merah, PT Jasa Tirta II (Persero) meraup pendapatan sebesar Rp620 miliar dan laba bersih sebesar Rp130 miliar. Direktur Utama Jasa Tirta II, U Saefudin Noer, menjelaskan angka tersebut menunjukan peningkatan realisasi kinerja 16% lebih tinggi dari target yang telah ditentukan. Baca Juga: Pertamina gandeng Perum Jasa Tirta II untuk pengadaan air bersih "Untuk kuartal III kinerjanya bagus, pendapatan kami lebih tinggi 16% dari target. Sejauh ini, tidak ada revisi target ya. Tetapi untuk pendekatan investasi kami memang ada perubahan. Kita arahkan penggunaan capex untuk menghasilkan aset-aset baru yang produktif," terang Saefudin Noer pada kesempatan acara Ngopi BUMN di Jakarta Pusat, Senin (25/11). Sementara untuk target sampai akhir tahun, Jasa Tirta II mencanangkan posisi pendapatan berada di level Rp700 miliar sedangkan laba bersih berada di angka Rp180 miliar. Ia berkata, tren kinerja perusahaan setiap tahunnya bisa naik dan turun tergantung dari kondisi penargetan air. Saefudin mencontohkan, pada 2003 silam, perusahaan hanya bisa mengantongi laba Rp2 miliar karena adanya kemarau panjang. Baca Juga: Begini sinergi hotel-hotel BUMN "Untuk level hujan yang turun di kuartal IV ini, belum bisa banyak berpengaruh, karena masih ditahan oleh pengelolaan air dari waduk Saguling dan Cirata. Tapi kami yakin, tahun ini kinerja bisa meningkat 10% dari tahun lalu," lanjutnya. Saefudin memaparkan, sepanjang kuartal III, pendapatan perusahaan didominasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 60%. Sedangkan 20% didapatkan dari air baku yang dipakai untuk minum, dimana pengolahannya bekerjasama dengan pengelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sisanya, adalah pendapatan dari pengelolaan air kawasan industri. Selama tujuh bulan memangku jabatan sebagai orang nomor satu di Tirta Jasa II, Saefudin juga menggandeng perusahaan swasta pengelola air dari Korea Selatan, K-Water. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan memiliki standar pengelolaan air yang tepat dan efisien ala korporasi. Dari titik itu pula, Jasa Tirta II juga akan mengembangkan aktivitas ekoturisme dan sporturisme, yakni wisata berbasis pendidikan alam dan kegiatan berbasis air di daerah sungai yany dikelolanya.
Kuartal III-2019, Jasa Tirta II raih pendapatan Rp 620 miliar
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sepanjang kuartal III 2019, perusahaan pengelola air berpelat merah, PT Jasa Tirta II (Persero) meraup pendapatan sebesar Rp620 miliar dan laba bersih sebesar Rp130 miliar. Direktur Utama Jasa Tirta II, U Saefudin Noer, menjelaskan angka tersebut menunjukan peningkatan realisasi kinerja 16% lebih tinggi dari target yang telah ditentukan. Baca Juga: Pertamina gandeng Perum Jasa Tirta II untuk pengadaan air bersih "Untuk kuartal III kinerjanya bagus, pendapatan kami lebih tinggi 16% dari target. Sejauh ini, tidak ada revisi target ya. Tetapi untuk pendekatan investasi kami memang ada perubahan. Kita arahkan penggunaan capex untuk menghasilkan aset-aset baru yang produktif," terang Saefudin Noer pada kesempatan acara Ngopi BUMN di Jakarta Pusat, Senin (25/11). Sementara untuk target sampai akhir tahun, Jasa Tirta II mencanangkan posisi pendapatan berada di level Rp700 miliar sedangkan laba bersih berada di angka Rp180 miliar. Ia berkata, tren kinerja perusahaan setiap tahunnya bisa naik dan turun tergantung dari kondisi penargetan air. Saefudin mencontohkan, pada 2003 silam, perusahaan hanya bisa mengantongi laba Rp2 miliar karena adanya kemarau panjang. Baca Juga: Begini sinergi hotel-hotel BUMN "Untuk level hujan yang turun di kuartal IV ini, belum bisa banyak berpengaruh, karena masih ditahan oleh pengelolaan air dari waduk Saguling dan Cirata. Tapi kami yakin, tahun ini kinerja bisa meningkat 10% dari tahun lalu," lanjutnya. Saefudin memaparkan, sepanjang kuartal III, pendapatan perusahaan didominasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 60%. Sedangkan 20% didapatkan dari air baku yang dipakai untuk minum, dimana pengolahannya bekerjasama dengan pengelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sisanya, adalah pendapatan dari pengelolaan air kawasan industri. Selama tujuh bulan memangku jabatan sebagai orang nomor satu di Tirta Jasa II, Saefudin juga menggandeng perusahaan swasta pengelola air dari Korea Selatan, K-Water. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan memiliki standar pengelolaan air yang tepat dan efisien ala korporasi. Dari titik itu pula, Jasa Tirta II juga akan mengembangkan aktivitas ekoturisme dan sporturisme, yakni wisata berbasis pendidikan alam dan kegiatan berbasis air di daerah sungai yany dikelolanya.