KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategi PT Medikaloka HerminaTbk (HEAL), Aristo Setiawidjaja mengatakan pihaknya menerima 62% pasien JKN untuk rawat inap dan sebesar 60% untuk rawat jalan.

Aristo bilang, perolehan di atas 50% di masing-masing segmen dari JKN ini tidak terhambat dalam penagihan pembayarannya.

"Umumnya, asuransi sekitar 45 hari dan JKN biasanya bayar Hermina dalam jangka waktu 100 hari. Di 2020 ini, karena adanya kenaikan biaya premium yang dilakukan oleh JKN, maka kondisi keuangan JKN menjadi surplus sehingga berimbas pada percepatan pembayaran RS," jelas Aristo pada paparan publik virtual, Kamis (26/11).

Hal tersebut diakuinya turut berimbas positif pada industri. Sebab rumah sakit diklaim memiliki cashflow yang lebih baik.

Ia menambahkan, jika piutang yang harus dibayar atau dilunasi JKN mengalami overdue, maka JKN akan mengkompensasikan dalam bentuk interest (bunga) sebesar 1%.

Baca Juga: Medikaloka Hermina (HEAL) berencana buyback hingga 30 juta saham

"Ditambah surplus, maka JKN bisa membayar lebih cepat dan pihak mereka bisa menghemat budget. Kami sendiri punya free cashflow capex untuk tahun depan karena kinerja yang baik," ujar dia.

Sebagai informasi, jumlah pasien rawat inap HEAL sepanjang sembilan bulan ini tercatat menurun 3,79% menjadi hanya 684.000 pasien rawat inap sedangkan pada periode yang sama tahun lalu berada di angka 711.000 pasien.

Dari jumlah tersebut sebesar 62% pasien datang melalui JKN dan sisanya 38% non JKN. Perolehan pasien JKN pada kuartal III 2019 sebesar 64% dan non JKN sebesar 36%.

Sementara itu, pasien rawat jalan HEAL ikut menurun 24,44% dari 4,5 juta pasein rawat jalan, menjadi hanya 3,4 juta pasien.

Segmen JKN pada kuartal III 2020 pasien rawat jalan meningkat menjadi 60% dari hanya 55% pada periode yang sama tahun lalu. Adapun pasien segmen non-JKN menyusut menjadi 40% dari 45% pada kuartal III 2019.

Selanjutnya: Kantongi restu pemegang saham, Medikaloka Hermina (HEAL) akan gelar private placement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi