KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia produk-produk gas, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (
SBMA) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 73,42 miliar hingga kuartal III-2022. Angka ini meningkat 19,58%
year on year (YoY) dibandingkan pendapatan usaha SBMA per kuartal III-2021 sebesar Rp 61,40 miliar. Melansir Laporan Keuangan, Senin (24/10), apabila dirinci, pendapatan usaha SBMA per kuartal III-2022 didominasi oleh segmen penjualan sebesar Rp 70,50 miliar serta pendapatan jasa sebesar Rp 2,92 miliar.
Baca Juga: Surya Biru Murni (SBMA) Pacu Produksi Penuhi Kebutuhan Oksigen Medis Dari sisi produk, pendapatan usaha SBMA hingga kuartal tiga lalu didominasi oleh penjualan acetylene sebanyak Rp 21 miliar, kemudian produk lain-lain sebesar Rp 19,89 miliar, argon sebesar Rp 15,03 miliar, oksigen sebesar Rp 11,96 miliar, karbondioksida sebesar Rp 3,13 miliar, dan nitrogen sebesar Rp 2,40 miliar. Bersamaan dengan itu, SBMA mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 3,40% (YoY) dari Rp 32,37 miliar pada Januari-September 2021 menjadi Rp 33,47 miliar pada Januari-September 2022. SBMA mencetak laba kotor sebesar Rp 39,95 miliar per kuartal III-2022 atau naik 37,62% (YoY) dibandingkan laba kotor perusahaan per kuartal III-2021 sebesar Rp 29,03 miliar. Lebih lanjut, SBMA meraih laba bersih periode berjalan hingga kuartal III-2022 senilai Rp 7,48 miliar. Jumlah ini melesat 179,10% (YoY) dibandingkan laba bersih SBMA per kuartal III-2021 sebanyak Rp 2,68 miliar. SBMA memiliki total aset sebanyak Rp 266,60 miliar hingga kuartal III-2022 atau lebih tinggi 6,38% dibandingkan total aset emiten ini pada akhir tahun 2021 sebesar Rp 250,62 miliar.
Baca Juga: Surya Biru (SBMA) Beli Tanah di Balikpapan Senilai Rp 23 Miliar Per kuartal III-2022, SBMA memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp 52,50 miliar, sedangkan jumlah ekuitas perusahaan tersebut sebesar Rp 52,50 miliar di periode yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto