JAKARTA. PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Aksrindo hingga kuartal ketiga 2014 mampu laba sebelum pajak sebesar Rp 636 miliar. Laba tersebut menunjukkan perseroan telah berhasil memenuhi 82,6% dari total target laba perusahaan untuk tahun 2014, yaitu sebesar Rp 770 miliar.
Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan laba perseroan pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 293 miliar. Direktur Keuangan dan IT Askrindo, T Widya Kuntarto mengungkapkan, kenaikan hampir dua kali lipat ini disebabkan oleh beberapa hal. “Ada tiga hal penting yang menyebabkan peningkatan ini, yaitu transformasi budaya, peningkatan pengendalian intern, dan peningkatan mutu pengelolaan perusahaan,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (9/10) lalu.
Widya menuturkan bahwa transformasi budaya tersebut meliputi remunerasi berbasis kinerja, jemput bola bisnis, dan pengelolaan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara lebih profesional. Selain itu, dalam hal peningkatan pengendalian intern, Widya mengaku bahwa perseroan telah meningkatkan fungsi manajemen resiko, menyempurnakan Standard Operating Procedures (SOP), serta meningkatkan fungsi pengawasan internal. “Terakhir, kita meningkatkan mutu pengelolaan perusahaan dengan jalan meningkatkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan penerapan konsep Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang diwajibkan oleh Kementerian BUMN. Semua ini yang membawa perusahaan bisa meraup laba tinggi,” ungkapnya. Untuk hasil investasi, hingga akhir kuartal ketiga tahun ini, Askrindo telah meraih Rp 357 miliar di mana mayoritas dalam bentuk deposito yaitu sebesar 85%, dan sisanya dalam bentuk surat berharga atau obligasi.Pertumbuhan yang cukup tinggi terjadi karena hasil investasi Askrindo pada periode yang sama tahun lalu hanya sebesar Rp 185 miliar.
Sedangkan dari segi KUR, Widya menyatakan bahwa hingga akhir September 2014, perusahaan plat merah ini telah menyalurkan KUR sebesar Rp 18 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hendra Gunawan