JAKARTA. Setelah kinerjanya terseok-seok pada tahun lalu, Grup MNC mulai memperbaiki diri pada tahun ini. Hingga bulan September 2014, holding perusahaan investasi milik Taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Investama Tbk (BHIT) membukukan kenaikan laba bersih hingga 722% dari Rp 26,6 miliar di Kuartal III-2013 menjadi Rp 218,92 miliar. Pertumbuhan laba bersih yang fantastis ini sejatinya bukan sepenuhnya ditopang dari peningkatan penjualan. Melainkan karena adanya perbaikan pos rugi kurs. Jika pada Kuartal III tahun lalu BHIT mencatatkan rugi kurs hingga Rp 1 triliun, kini, rugi kursnya menyusut menjadi Rp 36,69 miliar. Pendapatan BHIT tumbuh moderat sebesar 9,4% year on year (yoy) menjadi Rp 9,18 triliun hingga September 2014. Pendapatan itu sebagian besar ditopang dari media berbasis iklan sebesar Rp 4,6 triliun dan media berbasis pelanggan sebesar Rp 2,4 triliun. Pertumbuhan pendapatan juga ditorehkan oleh bisnis pembiayaan, efek dan asuransi yang tumbuh dari Rp 574,45 miliar menjadi Rp 647,19 miliar.
Kuartal III, Grup MNC torehkan kinerja positif
JAKARTA. Setelah kinerjanya terseok-seok pada tahun lalu, Grup MNC mulai memperbaiki diri pada tahun ini. Hingga bulan September 2014, holding perusahaan investasi milik Taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Investama Tbk (BHIT) membukukan kenaikan laba bersih hingga 722% dari Rp 26,6 miliar di Kuartal III-2013 menjadi Rp 218,92 miliar. Pertumbuhan laba bersih yang fantastis ini sejatinya bukan sepenuhnya ditopang dari peningkatan penjualan. Melainkan karena adanya perbaikan pos rugi kurs. Jika pada Kuartal III tahun lalu BHIT mencatatkan rugi kurs hingga Rp 1 triliun, kini, rugi kursnya menyusut menjadi Rp 36,69 miliar. Pendapatan BHIT tumbuh moderat sebesar 9,4% year on year (yoy) menjadi Rp 9,18 triliun hingga September 2014. Pendapatan itu sebagian besar ditopang dari media berbasis iklan sebesar Rp 4,6 triliun dan media berbasis pelanggan sebesar Rp 2,4 triliun. Pertumbuhan pendapatan juga ditorehkan oleh bisnis pembiayaan, efek dan asuransi yang tumbuh dari Rp 574,45 miliar menjadi Rp 647,19 miliar.