KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan kuartal III 2017, PT Bank Sahabat Sampoerna berhasil mencatat peningkatan. Hal ini tercermin dari penyaluran kredit perseroan yang mengalami peningkatan sebesar 9,81% menjadi Rp 6,09 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,55 triliun. Kendati kredit hanya tumbuh satu digit, Bank Sampoerna mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 19% dari Rp 5,74 triliun pada kuartal III 2016 menjadi Rp 6,8 triliun di kuartal III 2017. Salah satu penopang peningkatan DPK antara lain disumbang dari saldo tabungan yang meningkat 40% dari periode kuartal III tahun lalu menjadi Rp 698,42 miliar di sembilan bulan pertama tahun ini. Direktur Keuangan Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan pihaknya memang tengah fokus mendorong pertumbuhan terutama dari sisi peningkatan tabungan guna menjaga kepercayaan nasabah. Selain itu, kendati kredit tumbuh satu digit, menurutnya peningkatan ini lebih cepat dibandingkan pertumbuhan kredit di industri perbankan yang secara tahunan tercatat sebesar 7% hingga akhir Agustus 2017. Bank milik taipan ini menyebut, strategi yang dilakukan Manajemen Bank Sampoerna untuk mendorong pertumbuhan kredit di atas industri adalah dengan tetap berfokus pada segmen UMKM sebagai pengejawantahan visi Bank Sampoerna untuk memajukan sektor usaha mikro, kecil dan menengah. Hal ini terlihat dari total kredit yang disalurkan. Sebesar 79% kredit Bank Sampoerna disalurkan ke Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), rinciannya yaitu sebesar 46% dan 33% berturut-turut disalurkan ke Usaha Mikro dan Kecil (UMK) serta Usaha Menengah (UM). Penyaluran kredit ke UMK dan Usaha Menengah ini juga yang menjadi pendorong pertumbuhan kredit. Jumlah keseluruhan kredit UMKM mencapati Rp 4,8 triliun atau tumbuh sebesar 23% dibandingkan dengan jumlah pada akhir kuartal III tahun 2016. Sementara dari sisi laba, pihaknya mencatat perolehan sebesar Rp 29 miliar atau tumbuh 3,55% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 atau year on year (yoy). Kenaikan laba bersih ini ditopang antara lain oleh kinerja penyaluran kredit Bank Sampoerna yang tumbuh secara stabil sejak kuartal I, sehingga mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih menjadi sebesar Rp 393 miliar. Selain itu, pendapatan bunga bersih untuk 9 bulan pertama tahun 2017 ini meningkat sebesar 39% dibandingkan pendapatan bunga bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 284 miliar.
Kuartal III, kredit Bank Sampoerna naik 9,81%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan kuartal III 2017, PT Bank Sahabat Sampoerna berhasil mencatat peningkatan. Hal ini tercermin dari penyaluran kredit perseroan yang mengalami peningkatan sebesar 9,81% menjadi Rp 6,09 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,55 triliun. Kendati kredit hanya tumbuh satu digit, Bank Sampoerna mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 19% dari Rp 5,74 triliun pada kuartal III 2016 menjadi Rp 6,8 triliun di kuartal III 2017. Salah satu penopang peningkatan DPK antara lain disumbang dari saldo tabungan yang meningkat 40% dari periode kuartal III tahun lalu menjadi Rp 698,42 miliar di sembilan bulan pertama tahun ini. Direktur Keuangan Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan pihaknya memang tengah fokus mendorong pertumbuhan terutama dari sisi peningkatan tabungan guna menjaga kepercayaan nasabah. Selain itu, kendati kredit tumbuh satu digit, menurutnya peningkatan ini lebih cepat dibandingkan pertumbuhan kredit di industri perbankan yang secara tahunan tercatat sebesar 7% hingga akhir Agustus 2017. Bank milik taipan ini menyebut, strategi yang dilakukan Manajemen Bank Sampoerna untuk mendorong pertumbuhan kredit di atas industri adalah dengan tetap berfokus pada segmen UMKM sebagai pengejawantahan visi Bank Sampoerna untuk memajukan sektor usaha mikro, kecil dan menengah. Hal ini terlihat dari total kredit yang disalurkan. Sebesar 79% kredit Bank Sampoerna disalurkan ke Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), rinciannya yaitu sebesar 46% dan 33% berturut-turut disalurkan ke Usaha Mikro dan Kecil (UMK) serta Usaha Menengah (UM). Penyaluran kredit ke UMK dan Usaha Menengah ini juga yang menjadi pendorong pertumbuhan kredit. Jumlah keseluruhan kredit UMKM mencapati Rp 4,8 triliun atau tumbuh sebesar 23% dibandingkan dengan jumlah pada akhir kuartal III tahun 2016. Sementara dari sisi laba, pihaknya mencatat perolehan sebesar Rp 29 miliar atau tumbuh 3,55% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 atau year on year (yoy). Kenaikan laba bersih ini ditopang antara lain oleh kinerja penyaluran kredit Bank Sampoerna yang tumbuh secara stabil sejak kuartal I, sehingga mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih menjadi sebesar Rp 393 miliar. Selain itu, pendapatan bunga bersih untuk 9 bulan pertama tahun 2017 ini meningkat sebesar 39% dibandingkan pendapatan bunga bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 284 miliar.