Kuartal III, laba BCA tumbuh 9,6%



JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) boleh unjuk gigi. Pasalnya, bank swasta nomor wahid ini tidak tertular virus pertumbuhan negatif laba industri bank umum. Laba perseroan tembus Rp 13,368 triliun hingga kuartal ketiga tahun ini atau tercatat tumbuh 9,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 12,195 triliun.

Pendapatan operasional, terdiri dari total pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya meningkat 13,9% secara tahunan mencapai Rp 34,441 triliun per kuartal ketiga tahun ini. Meskipun, beban operasional perseroan meningkat lebih tinggi, yakni sebanyak 20,5% dari Rp 13,329 triliun pada kuartal pertama tahun lalu menjadi Rp 16,066 triliun.

"Kami menyadari, terdapat risiko kredit bermasalah yang berpotensi memberi tekanan terhadap profitabilitas perseroan ke depan. Untuk itu, pengawasan aktif terhadap kualitas aset, penyaluran kredit yang hati-hati, penguatan posisi permodalan dan pengetatan beban operasional menjadi prioritas utama guna mempertahankan hasil kinerja yang positif," terang Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA, Rabu (28/10).


Adapun, kredit yang disalurkan BCA mencapai Rp 364,846 triliun atau meningkat 10,3% ketimbang periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 330,677 triliun. Kredit segmen korporasi disebut menjadi faktor penopang utama pertumbuhan. Kredit komersial dan dan usaha kecil dan menengah (UKM) naik 9,3%. Sementara, kredit konsumernya tumbuh 9,8%.

Dahlia M Ariotedjo, Direktur BCA menambahkan, kondisi ini cukup menggembirakan, mengingat penyaluran kredit korporasi perseroan pada kuartal sebelumnya tercatat turun. Faktanya, ada perkembangan dan kebutuhan dana dari sektor pariwisata dan properti, termasuk konstruksi dan bahan kimia dan plastik.

"Yang paling besar itu pertumbuhan kredit korporasi dari sektor telekomunikasi. Perusahaan-perusahaan telekomunikasi ini sepertinya ada ruang capex yang harus mereka jalankan untuk akhir tahun. Kredit investasi dan kredit modal kerja mulai terlihat berjalan, kami kira akan berlarut hingga tahun depan," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri