JAKARTA. Sepanjang sembilan bulan di 2014 ini, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) meraup laba sebelum pajak sebesar Rp 1,05 triliun atau tumbuh 10,7% dibanding periode yang sama tahun lalu. Direktur Utama Bank Jatim, Hadi Sukrianto mengungkapkan, dari nilai tersebut laba bersih yang diperoleh perseroan mencapai Rp 742,89 miliar. Angka ini tumbuh 9,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 681,07 miliar. Salah satu faktor penunjang pertumbuhan laba Bank Jatim, kata Hadi, adalah rasio pertumbuhan dana murah atau current account and saving account (CASA) yang mencapai 68,27% terhadap total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun per September 2014. "Ini menunjukkan Bank Jatim lebih banyak mengelola dana murah dalam pengumpulan dana pihak ketiga untuk meningkatkan laba," ujarnya, Kamis (16/10). Dengan lebih banyak dana murah tersebut, membuat biaya dana menjadi lebih rendah. Positifnya kinerja kuartal III tersebut, membuat perseroan optimis hingga akhir tahun ini laba sebelum pajak bakal mencapai Rp 1,3 triliun.
Kuartal III, laba bersih Bank Jatim Rp 742 miliar
JAKARTA. Sepanjang sembilan bulan di 2014 ini, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) meraup laba sebelum pajak sebesar Rp 1,05 triliun atau tumbuh 10,7% dibanding periode yang sama tahun lalu. Direktur Utama Bank Jatim, Hadi Sukrianto mengungkapkan, dari nilai tersebut laba bersih yang diperoleh perseroan mencapai Rp 742,89 miliar. Angka ini tumbuh 9,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 681,07 miliar. Salah satu faktor penunjang pertumbuhan laba Bank Jatim, kata Hadi, adalah rasio pertumbuhan dana murah atau current account and saving account (CASA) yang mencapai 68,27% terhadap total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun per September 2014. "Ini menunjukkan Bank Jatim lebih banyak mengelola dana murah dalam pengumpulan dana pihak ketiga untuk meningkatkan laba," ujarnya, Kamis (16/10). Dengan lebih banyak dana murah tersebut, membuat biaya dana menjadi lebih rendah. Positifnya kinerja kuartal III tersebut, membuat perseroan optimis hingga akhir tahun ini laba sebelum pajak bakal mencapai Rp 1,3 triliun.