JAKARTA. Rupanya, pertumbuhan pendapatan yang tinggi tidak selamanya mencetak laba yang baik. Misalnya, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 8% menjadi Rp 734,3 miliar per kuartal III-2015 dibandingkan Rp 680,2 miliar per kuartal III-2014. Sedangkan, laba bruto tumbuh 6,1% menjadi Rp 874,9 miliar per kuartal III-2015, dibandingkan Rp 824,4 miliar per kuartal III-2014. Meow Chong Loh, Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk mengatakan, laba tersebut berasal dari pendapatan yang tumbuh 11,4% menjadi Rp 1,4 triliun per kuartal III-2015. Pendapatan terbesar berasal dari rumah hunian, ruko dan apartment yang tumbuh 127% menjadi Rp 842,9 miliar per kuartal III-2015, dibandingkan Rp 371,8 miliar per kuartal III-2014. "Sektor ini menyumbang 57,3% terhadap pendapatan," katanya, dari rilis yang diterima KONTAN, Senin (2/11). Adapun pendapatan lainnya seperti dari dividen industri dan komersial sebesar Rp 471,5 miliar per kuartal III-2015 atau berkontribusi 32% terhadap pendapatan. Kemudian, pendapatan dari pengelolaan kota sebesar Rp 140,1 miliar per kuartal III-2015 dengan kontribusi 9,5% terhadap pendapatan.
Kuartal III, laba Lippo Cikarang Rp 734,3 miliar
JAKARTA. Rupanya, pertumbuhan pendapatan yang tinggi tidak selamanya mencetak laba yang baik. Misalnya, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 8% menjadi Rp 734,3 miliar per kuartal III-2015 dibandingkan Rp 680,2 miliar per kuartal III-2014. Sedangkan, laba bruto tumbuh 6,1% menjadi Rp 874,9 miliar per kuartal III-2015, dibandingkan Rp 824,4 miliar per kuartal III-2014. Meow Chong Loh, Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk mengatakan, laba tersebut berasal dari pendapatan yang tumbuh 11,4% menjadi Rp 1,4 triliun per kuartal III-2015. Pendapatan terbesar berasal dari rumah hunian, ruko dan apartment yang tumbuh 127% menjadi Rp 842,9 miliar per kuartal III-2015, dibandingkan Rp 371,8 miliar per kuartal III-2014. "Sektor ini menyumbang 57,3% terhadap pendapatan," katanya, dari rilis yang diterima KONTAN, Senin (2/11). Adapun pendapatan lainnya seperti dari dividen industri dan komersial sebesar Rp 471,5 miliar per kuartal III-2015 atau berkontribusi 32% terhadap pendapatan. Kemudian, pendapatan dari pengelolaan kota sebesar Rp 140,1 miliar per kuartal III-2015 dengan kontribusi 9,5% terhadap pendapatan.