JAKARTA. Kendati secara makro pertumbuhan ekonomi melambat dan pasar digoyang depresiasi Rupiah terhadap dollar AS, namun sektor properti Indonesia tetap tumbuh positif. Beberapa pengembang emiten properti justru mencatat kenaikan pendapatan dari penjualan (marketing sales) selama periode Januari-September 2013.Salah satu emiten yang membukukan kinerja positif adalah PT Perdana Gapuraprima, Tbk (GPRA). Sepanjang sembilan bulan tahun ini, pendapatan GPRA mencapai Rp 404,7 miliar. Jumlah pendapatan ini meningkat sebesar 81% dibanding periode yang sama tahun 2012, sebesar Rp 223,6 miliar.Sementara untuk laba bersih, hingga triwulan ketiga 2013, mereka meraup Rp 99,7 miliar atau tumbuh 264% ketimbang pencapaian tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 27,3 miliar. Presiden Direktur GPRA Rudy Margono mengungkapkan bahwa selain pendapatan dan laba bersih, indikator positif lainnya adalah catatan laba usaha yang juga terdongkrak 127% menjadi 127,9 miliar dari perolehan sebelumnya Rp 56,4 miliar."Dengan peningkatan kinerja ini, menjadikan beban lain-lain mengalami penurunan 21% dari Rp 14 miliar triwulan III 2012 menjadi Rp 1 miliar triwulan III 2013," ujar Rudy seperti dalam siaran pers Senin (4/11).Saat ini, GPRA tengah mengerjakan berbagai proyek guna menumbuhkan perolehan pendapatan dan laba perseroan. Beberapa proyek yang disiapkan dalam pipa pengembangan antara lain Diamond City-Cipayung di area seluas 3,48 ha, Graha Azura MT Haryono Jakarta Selatan seluas 0,37 ha, Ciawi Superblok (Ciawi) seluas 2,5 ha dan proyek Cengkareng. Sebelumnya, GPRA telah menghadirkan Best Western Serpong Hotel dan Great Western Resort Hotel di Serpong, Bellezza Suites di Permata Hijau Jakarta Selatan, Best Western Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Best Western Sun Heritage Sunset Road Bali. Dengan berbagai ekspansi usaha, khususnya dalam pengoperasioan sejumlah hotel baru, perseroan berharap dapat meningkatkan pendapatan berulang (recurring income) selain tetap fokus pada peningkatan pendapatan dari penjualan sejumlah proyek properti yang dikembangkan (development income), sehingga memberikan keuntungan bagi pemegang saham."Kami optimis, perseroan dapat mencapai penjualan diatas Rp 1 triliun,” ucap Rudy seraya menambahkan proyeksi laba bersih sebesar Rp 120 miliar sepanjang 2013. Selain itu, perseroan juga telah mendapatkan persetujuan dari otoritas pasar modal untuk melakukan buy back saham di pasar. Saat ini, Price Earning Ratio (PER) perseroan sekitar 5 kali, jauh di bawah PER rata-rata industri."Tahun depan, kami berencana membuka Hotel Best Western Premier Bellevue di kawasan Radio Dalam Jakarta Selatan, Gapura Prima Hotel Gatot Subroto, Bellevue Place MT Haryono, Condotel, Bellevue Nusa Dua Bali Condotel, Belmont Kebon Jeruk Condotel," ungkap Rudy. (Hilda B Alexander/Kompas.com) JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati secara makro pertumbuhan ekonomi melambat dan pasar digoyang depresiasi Rupiah terhadap dollar AS, namun sektor properti Indonesia tetap tumbuh positif. Beberapa pengembang emiten properti justru mencatat kenaikan pendapatan dari penjualan (marketing sales) selama periode Januari-September 2013.Salah satu emiten yang membukukan kinerja positif adalah PT Perdana Gapuraprima, Tbk (GPRA). Sepanjang sembilan bulan tahun ini, pendapatan GPRA mencapai Rp 404,7 miliar. Jumlah pendapatan ini meningkat sebesar 81 persen dibanding periode yang sama tahun 2012, sebesar Rp 223,6 miliar.Sementara untuk laba bersih, hingga triwulan ketiga 2013, mereka meraup Rp 99,7 miliar atau tumbuh 264 persen ketimbang pencapaian tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 27,3 miliar.
span > Presiden Direktur GPRA Rudy Margono mengungkapkan bahwa selain pendapatan dan laba bersih, indikator positif lainnya adalah catatan laba usaha yang juga terdongkrak 127 persen menjadi 127,9 miliar dari perolehan sebelumnya Rp 56,4 miliar."Dengan peningkatan kinerja ini, menjadikan beban lain-lain mengalami penurunan 21 persen dari Rp 14 miliar triwulan III 2012 menjadi Rp 1 miliar triwulan III 2013," ujar Rudy seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (4/11/2013). Saat ini, GPRA tengah mengerjakan berbagai proyek guna menumbuhkan perolehan pendapatan dan laba perseroan. Beberapa proyek yang disiapkan dalam pipa pengembangan antara lain Diamond City-Cipayung di area seluas 3,48 ha, Graha Azura MT Haryono Jakarta Selatan seluas 0,37 ha, Ciawi Superblok (Ciawi) seluas 2,5 ha dan proyek Cengkareng. Sebelumnya, GPRA telah menghadirkan Best Western Serpong Hotel dan Great Western Resort Hotel di Serpong, Bellezza Suites di Permata Hijau Jakarta Selatan, Best Western Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Best Western Sun Heritage Sunset Road Bali.
span > br /> Dengan berbagai ekspansi usaha, khususnya dalam pengoperasioan sejumlah hotel baru, perseroan berharap dapat meningkatkan pendapatan berulang (recurring income) selain tetap fokus pada peningkatan pendapatan dari penjualan sejumlah proyek properti yang dikembangkan (development income), sehingga memberikan keuntungan bagi pemegang saham. "Kami optimis, perseroan dapat mencapai penjualan diatas Rp 1 triliun,” ucap Rudy seraya menambahkan proyeksi laba bersih sebesar Rp 120 miliar sepanjang 2013.
span >
Selain itu, perseroan juga telah mendapatkan persetujuan dari otoritas pasar modal untuk melakukan buy back saham di pasar. Saat ini, Price Earning Ratio (PER) perseroan sekitar 5 kali, jauh di bawah PER rata-rata industri. "Tahun depan, kami berencana membuka Hotel Best Western Premier Bellevue di kawasan Radio Dalam Jakarta Selatan, Gapura Prima Hotel Gatot Subroto, Bellevue Place MT Haryono, Condotel, Bellevue Nusa Dua Bali Condotel, Belmont Kebon Jeruk Condotel," ungkap Rudy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News