JAKARTA. PT Asuransi Jiwa InHealth berhasil membukukan premi bruto sebesar Rp 1,2 triliun pada kuartal ketiga tahun ini. Realisasi ini sudah hampir memenuhi 75% dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2014 yang sebesar Rp 1,6 triliun sampai akhir tahun nanti. Namun demikian, pencapaian premi bruto pada kuartal ketiga ini juga tercatat beda tipis jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 1,1 triliun. “Ya, pertumbuhan premi memang agak melambat, karena penyesuaian dengan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan,” ujar Roy Ibrahim, Pejabat Sementara Direktur Utama InHealth, Selasa (21/10) kemarin. Tadinya, bisnis InHealth ditopang oleh PT Askes (Persero), sebelum bersulih nama ke BPJS Kesehatan dan menjadi badan publik. Bukan cuma karena hubungan induk dan anak perusahaan, tetapi juga karena melakukan kerja sama dengan skema koordinasi manfaat (Coordination of Benefits/CoB).
KUARTAL III, premi InHealth tembus Rp 1,2 triliun
JAKARTA. PT Asuransi Jiwa InHealth berhasil membukukan premi bruto sebesar Rp 1,2 triliun pada kuartal ketiga tahun ini. Realisasi ini sudah hampir memenuhi 75% dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2014 yang sebesar Rp 1,6 triliun sampai akhir tahun nanti. Namun demikian, pencapaian premi bruto pada kuartal ketiga ini juga tercatat beda tipis jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 1,1 triliun. “Ya, pertumbuhan premi memang agak melambat, karena penyesuaian dengan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan,” ujar Roy Ibrahim, Pejabat Sementara Direktur Utama InHealth, Selasa (21/10) kemarin. Tadinya, bisnis InHealth ditopang oleh PT Askes (Persero), sebelum bersulih nama ke BPJS Kesehatan dan menjadi badan publik. Bukan cuma karena hubungan induk dan anak perusahaan, tetapi juga karena melakukan kerja sama dengan skema koordinasi manfaat (Coordination of Benefits/CoB).