Kuartal III, PSAB tentukan fasilitas pendanaan



JAKARTA. Perusahaan pertambangan, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) akan memilih fasilitas pendanaan pada kuartal III-2017. Pendanaan ini untuk pengembangan dua tambang milik PSAB agar lebih produktif, yakni pada blog Pani Gorontalo, dan blog Doup, Bolaang Mongondow.

Ada beberapa opsi yang akan dipertimbangkan oleh manajemen, diantaranya melalui right issue, dan penerbitan obligasi. Kedua opsi pendanaan ini juga sudah disetujui oleh pemegang saham. Selain itu, PSAB juga mempertimbangkan skema vendor financing.

"Untuk vendor financing ini ada yang nawarin kerja sama, untuk pabrik. Mereka adalah mitra dari China," ujar William Sunarta, Direktur Keuangan PT J Resoursces Asia Pasifik Tbk (PSAB) usai RUPS Tahunan dan Luar Biasa, Kamis (15/6).


Pengembangan blog Pani ditargetkan bisa beroperasi pada 2018, sedangkan blog Doup ditargetkan bisa berproduksi pada Maret 2019. Dalam pengembangan tersebut, blog Pani memerlukan investasi sebesar US$ 100 juta. Sedangkan blog Doup memerlukan investasi sebesar US$ 200 juta.

"Kami akan cari skema fundingnya. Kami pertimbangkan kemungkinan tentang funding," imbuhnya.

William menyatakan, pihaknya akan memutuskan memilih penggunaan fasilitas pendanaan tersebut pada kuartal III-2017. Di antaranya dengan mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan dari fasilitas tersebut nantinya. "Kalau right issue kan berarti harus siap ada dilusi. Nah, ini yang sedang kami pertimbangkan," katanya.

Sebelumnya, PSAB berencana menggelar right issue dengan menawarkan 20,13 miliar saham baru. Untuk rencana tersebut, PSAB memakai buku Desember 2016.

Selain itu, PSAB melalui anak usahanya, J Resources International (JRI), berencana menerbitkan surat utang. Soal surat utang, pemegang saham PSAB sudah menyetujui pemberian jaminan perusahaan yang dilakukan anak usaha PSAB, yakni PT J Resources Nusantara (JRN). Di sini, PSAB menguasai 98,87% saham. Jaminan itu ditujukan bagi JRI yang akan merilis notes maksimal US$ 300 juta.

Masih terkait aksi korporasi tersebut, JRN akan mengucurkan pinjaman (standby loan) kepada JRI untuk menjamin ketepatan pembayaran pokok dan bunga kepada para pemegang surat utang.

Para pihak dalam transaksi itu adalah PSAB, JRN, JRI dan J Resources Mining Ltd (JRML). Mengacu nota kesepahaman JRML, PSAB, JRN dan JRI pada 27 Februari 2017, nilai komitmen pinjaman maksimal US$ 435 juta. Jumlah ini sesuai nilai pokok surat utang maksimal US$ 300 juta ditambah bunga paling besar US$ 135 juta.

Dalam keterbukaan informasi BEI pada Senin (12/6), anak usaha PSAB, PT J Resource Nusantara (JRN) menerbitkan obligasi jangka menengah atau medium term notes (MTN) dengan nilai Rp 500 miliar.

Obligasi tersebut memiliki tingkat suku bunga 11,05% dengan jangka waktu selama 3 tahun. Penerbitan tersebut untuk modal kerja dan untuk keperluan korporasi JRN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto