Kuartal III, Sampoerna Tuntaskan Akuisisi Bank Dipo



JAKARTA. Sebentar lagi, Keluarga Sampoerna bakal menjadi pemegang saham mayoritas PT Bank Dipo Internasional (Bank Dipo). Pasalnya, proses akuisisi tersebut tinggal menunggu terbitnya izin dari Bank Indonesia (BI).

Menurut perkiraan Joni Swastanto, Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan BI, akuisisi bisa saja selesai di kuartal III 2010. "Akuisisi bisa cepat diproses jika dokumen sudah lengkap. Saat ini sedang kami proses," kata Joni kepada KONTAN, Rabu (14/7).

Wardoyo, Direktur Bank Dipo, bercerita, keluarga Sampoerna akan masuk ke Bank Dipo melalui PT Sampoerna Investama (SI). Pemilik saham perusahaan ini adalah Michael Sampoerna 99,99% dan Eka Dharmajanto Kasih 0,01%. "PT SI bakal mengakuisisi kira-kira 85%saham Bank Dipo," tegas Wardoyo.


Saat ini, Bank Dipo dan SI telah memenuhi kelengkapan dokumen yang diminta BI. "Kami terus memantau dokumen-dokumen yang mungkin masih diperlukan BI. Tentunya, akan kami penuhi jika masih ada yang kurang," tandasnya. SI dan Bank Dipo juga telah mengajukan permohonan ke BI untuk menyetujui rencana akuisisi tersebut.

Sayangnya, Wardoyo masih enggan mengungkapkan berapa nilai akuisisi 85% saham Bank Dipo. Pasalnya, belum ada kesepakatan yang mengikat keduabelah pihak. Yang jelas setelah akuisisi tersebut rampung, SI berniat mengubah fokus bisnis Bank Dipo ke bisnis perbankan syariah dan pembiayaan kepada usaha kecil menengah (UKM). Hingga akhir 2009, Bank Dipo mencatat pendapatan sebesar Rp 80,05 miliar dan laba bersih Rp 14,38 miliar.

Bukan mustahil langkah itu terlaksana. Sebab, Sampoerna sudah memiliki usaha binaan berupa koperasi yang bernama Sahabat UKM. Selama ini, Sahabat UKM bergerak di penyaluran pembiayaan berbasis syariah.

Agresius Kadiaman, Chief Financial Officer Koperasi Sahabat UKM, mengatakan, Sahabat UKM sudah memiliki 5.000 nasabah, baik debitur maupun penabung. Portofolio pembiayaannya mencapai Rp 70 miliar yang didukung oleh 11 cabang. Yakni, 5 kantor cabang di Jawa Timur dan Riau, serta 1 kantor cabang di Jakarta.

Hingga akhir 2010, Sahabat UKM menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 150 miliar. "Targetnya adalah pengusaha mikro, pemuda, dan pembiayaan untuk ibu-ibu rumah tangga," kata Agresius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test