Kuartal III, SMRA kantongi marketing sales Rp 3 T



JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berhasil mengantongi marketing sales atau pra penjualan sebesar Rp 3 triliun hingga akhir September 2015. Jumlah tersebut setara dengan 66,6% dari target yang dipatok perseroan tahun ini yakni sebesar Rp 4,5 triliun.

Sebagian besar perolehan marketing sales selama sembilan bulan pertama ini masih ditopang oleh proyek-proyek Summarecon Seropong. "Sekitar 80% diperoleh dari Summarecon Serpong, sisanya dari Sumarecon Bekasi." kata Michael Yong, Direktur dan Sekretaris Perusahaan SMRA pada KONTAN, Jumat (9/10).

Jika dibanding pencapaian dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,9 triliun, marketing sales SMRA hingga akhir kuartal III tahun ini masih tercatat tumbuh yakni sebesar 3,44%.


Untuk mengejar marketing sales sebesar Rp 1,5 triliun guna mencapai target di sisa tiga bulan terkahir ini, SMRA akan meluncurkan proyek terbarunya yakni Summarecon Bandung di bulan November. Tahun ini, perseroan membidik marketing sales Rp 800 miliar dari proyek tersebut.

Sebelumnya, Andrianto Adhi, Direktur utama SMRA menyebutkan, untuk tahap pertama perseroan akan meluncurkan dua kluster dari proyek tersebut di tahun ini. Adapun Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Summarecon Bandung telah dikantongi, sementara izin amdal akan segera rampung.

Satu kluster terdiri dari sekitar 600 unit rumah sehingga total yang akan diluncurkan ada dikisaran 1.200 unit. Satu unit rumah akan dibanderol dengan harga di bawah Rp 2 miliar.

Lamanya proses perizinan yang diperoleh perseroan untuk pengembangan Summarecon Bandung membuat peluncuran proyek baru tersebut diundur menjadi November mendatang. Lantas, target marketing sales tahun ini dari proyek tersebut turun dari semula Rp 1,2 triliun menjadi Rp 800 miliar.

Untuk pendanaan pengembangan proyek Summarecon Bandung dan investasi properti lainnya, SMRA berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan (Penawawaran Umum Berkelanjutan/PUB) II dengan fasilitas senilai Rp 3 triliun. PUB II tahap I akan diterbitkan kuartal IV ini senilai Rp 500 miliar.

Michael mengatakan, saat ini rencana penerbitan obligasi II tahap I bertenor lima tahun tersebut masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. SMRA telah menunjuk tiga penjamin emisi untuk aksi korporasi tersebut yakni Mandiri Securitas, Indopremier dan BCA Securitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto