JAKARTA. Kinerja emiten perkebunan dilanda kekeringan. Sampai kuartal ketiga, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) menelan kerugian Rp 82,18 miliar. Sedangkan di periode yang sama tahun lalu, BWPT meraih untung Rp 177,36 miliar. Pendapatan emiten kepunyaan Rajawali Corpora ini meningkat 17,14% dari Rp 1,75 triliun menjadi Rp 2,05 triliun. Di situ, pendapatan minyak kelapa sawitnya naik 42,74% dari Rp 1,24 triliun menjadi Rp 1,77 triliun dan pendapatan inti kernel mekar 92,71% dari Rp 102,7 miliar ke posisi Rp 197,92 miliar. Sedangkan, pendapatan Tandan Buah Segar (TBS) terpangkas 44,37% dari Rp 159 miliar jadi Rp 88,45 miliar. Lalu BWPT pun tak lagi mencatatkan pendapatan minyak olahan. Padahal di kuartal ketiga tahun lalu, BWPT membukukan pendapatan minyak olahan sebesar Rp 245,56 miliar.
Kuartal ketiga, BWPT merugi Rp 82 miliar
JAKARTA. Kinerja emiten perkebunan dilanda kekeringan. Sampai kuartal ketiga, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) menelan kerugian Rp 82,18 miliar. Sedangkan di periode yang sama tahun lalu, BWPT meraih untung Rp 177,36 miliar. Pendapatan emiten kepunyaan Rajawali Corpora ini meningkat 17,14% dari Rp 1,75 triliun menjadi Rp 2,05 triliun. Di situ, pendapatan minyak kelapa sawitnya naik 42,74% dari Rp 1,24 triliun menjadi Rp 1,77 triliun dan pendapatan inti kernel mekar 92,71% dari Rp 102,7 miliar ke posisi Rp 197,92 miliar. Sedangkan, pendapatan Tandan Buah Segar (TBS) terpangkas 44,37% dari Rp 159 miliar jadi Rp 88,45 miliar. Lalu BWPT pun tak lagi mencatatkan pendapatan minyak olahan. Padahal di kuartal ketiga tahun lalu, BWPT membukukan pendapatan minyak olahan sebesar Rp 245,56 miliar.