JAKARTA. Duh, pada kuartal pertama tahun ini, aset industri keuangan non-bank berprinsip syariah turun tipis 1,3% menjadi hanya sebesar Rp 44,286 triliun jika dibandingkan akhir tahun lalu, yaitu Rp 44,893 triliun. Aset-aset keuangan non bank itu meliputi, perusahaan asuransi jiwa dan kerugian, serta reasuransi, perusahaan pembiayaan, perusahaan penjaminan, modal ventura, termasuk pegadaian. Moch Muchlasin, Direktur Industri Keuangan Non Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bilang, penurunan aset industri keuangan non bank syariah karena melambatnya pertumbuhan aktivitas bisnis dari 44 perusahaan pembiayaan syariah. Per 31 Maret 2014, aset perusahaan pembiayaan melorot 3% menjadi Rp 23,915 triliun. “Hingga akhir tahun lalu, aset 44 perusahaan pembiayaan syariah mencapai Rp 24,639 triliun. Namun, Kuartal pertama tahun ini mengalami penurunan menjadi hanya Rp 23,915 triliun. Sementara, industri keuangan non bank syariah lainnya masih mencatat pertumbuhan,” ujarnya, Jumat (9/5).
Kuartal pertama, aset non bank syariah turun tipis
JAKARTA. Duh, pada kuartal pertama tahun ini, aset industri keuangan non-bank berprinsip syariah turun tipis 1,3% menjadi hanya sebesar Rp 44,286 triliun jika dibandingkan akhir tahun lalu, yaitu Rp 44,893 triliun. Aset-aset keuangan non bank itu meliputi, perusahaan asuransi jiwa dan kerugian, serta reasuransi, perusahaan pembiayaan, perusahaan penjaminan, modal ventura, termasuk pegadaian. Moch Muchlasin, Direktur Industri Keuangan Non Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bilang, penurunan aset industri keuangan non bank syariah karena melambatnya pertumbuhan aktivitas bisnis dari 44 perusahaan pembiayaan syariah. Per 31 Maret 2014, aset perusahaan pembiayaan melorot 3% menjadi Rp 23,915 triliun. “Hingga akhir tahun lalu, aset 44 perusahaan pembiayaan syariah mencapai Rp 24,639 triliun. Namun, Kuartal pertama tahun ini mengalami penurunan menjadi hanya Rp 23,915 triliun. Sementara, industri keuangan non bank syariah lainnya masih mencatat pertumbuhan,” ujarnya, Jumat (9/5).