Kuartal pertama, harga perak melambung 14%



JAKARTA. Harga perak bergerak positif di sepanjang kuartal pertama tahun ini. Seiring dengan harga emas, perak mendapat dukungan dari pelemahan nilai tukar dollar AS.

Mengutip Bloomberg, Selasa (4/4) pukul 15.15 WIB, harga perak kontrak pengiriman Mei 2017 di Commodity Exchange menguat 0,9% ke level US$ 18,38 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Perak telah melambung hingga 14,4% sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan, pergerakan harga perak seiring dengan harga emas. Perak menguat lantaran ditopang oleh pelemahan dollar AS.


Pernyataan dovish dari para pejabat The Fed serta kekecewaan pasar terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi pemicu utama melemahnya dollar AS sehingga membawa sentimen positif pada laju perak. Terlihat dari harga perak sepekan terakhir yang mencatat kenaikan 0,7%.

Pada awal tahun, perak memang sempat tertekan oleh kenaikan suku bunga The Fed bulan Desember 2016. Harga akhirnya menembus level terendah sejak Desember 2016 di US$ 16,463 pada tanggal 3 Januari.

Tetapi tekanan harga perak tidak terlalu lama. Pasar kembali merilik logam mulia ini di tengah ketidakpastian yang melanda AS. Presiden Donald Trump belum juga menjelaskan rencana kebijakan yang dilontarkan pada saat kampanye, termasuk kebijakan pengurangan pajak hingga pembangunan infrastruktur dan militer AS.

Efek kenaikan suku bunga The Fed bulan Desember semakin pudar. Sementara rencana kenaikan suku bunga bulan Maret 2017 sudah mendapat antisipasi pasar. Imbasnya, laju dollar AS kembali melemah dan harga perak mencatat level tertinggi sejak November 2016 di US$ 18,489 per ons troi pada tanggal 1 Maret. "Pada tanggal 1 Maret, Presiden Trump berpidato tetapi masih belum menjelaskan rencana kebijakan fiskal AS," papar Faisyal.

Setelah The Fed kembali menaikkan suku bunga pada pertengahan bulan lalu, laju perak masih terjaga. Sebab, kenaikan suku bunga diikuti oleh pernyataan dovish dari para pejabat The Fed. Rencana kenaikan suku bunga tahun ini masih sama dengan rencana tahun lalu yakni sebanyak tiga kali. Di saat yang sama, muncul ketidakpastian di Eropa menjelang pemilihan presiden sejumlah negara.

Di samping itu, harga perak mendapat dukungan lain dari permintaan sektor industri terutama dari China sebagai salah satu konsumen terbesar. Di bulan Maret, data manufaktur China dari pemerintah mencatat penguatan dalam delapan bulan beruntun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia