KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Lubricants menilai bahwa permintaan terhadap produk pelumas tetap tumbuh di tengah perlambatan penjualan mobil baru dan peralihan menuju era kendaraan listrik. Corporate Secretary Pertamina Lubricants Intania Prionggo menyampaikan, penjualan pelumas di segmen aftersales tetap tumbuh positif kendati terdapat penurunan penjualan mobil baru di Indonesia. Mengutip riset K-Line, Pertamina Lubricants menyebut bahwa permintaan pelumas di dunia mencapai 1.049 kiloton atau senilai hampir US$ 4,4 miliar pada 2023 lalu. Sementara pada 2033 mendatang, volume permintaan pelumas diperkirakan akan melebih 1.324 kiloton dengan asumsi rata-rata pertumbuhan tahunan atau compound annual growth rate (CAGR) 2,4%.
Kuasai Pasar 36%, Begini Strategi Pertamina Lubricants Bersaing di Industri Pelumas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Lubricants menilai bahwa permintaan terhadap produk pelumas tetap tumbuh di tengah perlambatan penjualan mobil baru dan peralihan menuju era kendaraan listrik. Corporate Secretary Pertamina Lubricants Intania Prionggo menyampaikan, penjualan pelumas di segmen aftersales tetap tumbuh positif kendati terdapat penurunan penjualan mobil baru di Indonesia. Mengutip riset K-Line, Pertamina Lubricants menyebut bahwa permintaan pelumas di dunia mencapai 1.049 kiloton atau senilai hampir US$ 4,4 miliar pada 2023 lalu. Sementara pada 2033 mendatang, volume permintaan pelumas diperkirakan akan melebih 1.324 kiloton dengan asumsi rata-rata pertumbuhan tahunan atau compound annual growth rate (CAGR) 2,4%.