JAKARTA. Juru bicara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Ferry Mursyidan Baldan, menilai kubu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa panik terhadap meningkatnya elektabilitas Jokowi-JK. Sejumlah isu yang merugikan Jokowi-JK, kata Ferry, dilontarkan oleh kubu Prabowo.Ferry mengatakan bahwa salah satu isu yang paling tidak mendasar adalah pertemuan seorang jenderal Polisi aktif dengan petinggi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan di bilangan Jakarta Pusat, Sabtu (7/6/2014) lalu."Foto pertemuan itu kan ramai Minggu pagi. Kubu sebelah mulai melancarkan serangan isu netralitas Polri dipertanyakan. Itu ramai sekali," ujar Ferry di Media Center, Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2014),Ferry melanjutkan, terhadap foto itu, Trimedya pun melakukan klarifikasi bahwa pertemuan tersebut tidaklah disengaja. Trimedya dan jenderal Polisi aktif itu, dikatakan Ferry, sama-sama hendak mencari makan dan kebetulan berada di rumah makan yang sama.Apalagi, lanjut Ferry, tokoh yang hadir dalam pertemuan itu bukan hanya Trimedya dengan sang jenderal Polisi, tetapi juga ada salah satu Komisioner Komisi Pemilihan Umum atau KPU Hadar Gumay dan Ketua DPP Partai Gerindra Arif Suyono."Nah, setelah diklarifikasi bahwa ada banyak tokoh, termasuk dari Gerindra, isunya adem lagi tuh," ujar Ferry."Yang kami aneh, setelah acara debat di mana notabene dimenangkan Pak Jokowi-JK, isu lain muncul lagi menyerang kami. Disebutkan jika pertemuan Trimedya dengan Hadar Gumay itu untuk membocorkan pertanyaan debat. Loh, kenapa berubah? Mereka panik," lanjut Ferry.Ferry enggan menjawab secara tegas siapa yang melempar isu itu. Yang pasti, kata Ferry, pelempar isu-isu itu berasal dari kubu pasangan capres-cawapres nomor urut satu. (Fabian Januarius Kuwado)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kubu Prabowo-Hatta dinilai panik
JAKARTA. Juru bicara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Ferry Mursyidan Baldan, menilai kubu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa panik terhadap meningkatnya elektabilitas Jokowi-JK. Sejumlah isu yang merugikan Jokowi-JK, kata Ferry, dilontarkan oleh kubu Prabowo.Ferry mengatakan bahwa salah satu isu yang paling tidak mendasar adalah pertemuan seorang jenderal Polisi aktif dengan petinggi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan di bilangan Jakarta Pusat, Sabtu (7/6/2014) lalu."Foto pertemuan itu kan ramai Minggu pagi. Kubu sebelah mulai melancarkan serangan isu netralitas Polri dipertanyakan. Itu ramai sekali," ujar Ferry di Media Center, Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2014),Ferry melanjutkan, terhadap foto itu, Trimedya pun melakukan klarifikasi bahwa pertemuan tersebut tidaklah disengaja. Trimedya dan jenderal Polisi aktif itu, dikatakan Ferry, sama-sama hendak mencari makan dan kebetulan berada di rumah makan yang sama.Apalagi, lanjut Ferry, tokoh yang hadir dalam pertemuan itu bukan hanya Trimedya dengan sang jenderal Polisi, tetapi juga ada salah satu Komisioner Komisi Pemilihan Umum atau KPU Hadar Gumay dan Ketua DPP Partai Gerindra Arif Suyono."Nah, setelah diklarifikasi bahwa ada banyak tokoh, termasuk dari Gerindra, isunya adem lagi tuh," ujar Ferry."Yang kami aneh, setelah acara debat di mana notabene dimenangkan Pak Jokowi-JK, isu lain muncul lagi menyerang kami. Disebutkan jika pertemuan Trimedya dengan Hadar Gumay itu untuk membocorkan pertanyaan debat. Loh, kenapa berubah? Mereka panik," lanjut Ferry.Ferry enggan menjawab secara tegas siapa yang melempar isu itu. Yang pasti, kata Ferry, pelempar isu-isu itu berasal dari kubu pasangan capres-cawapres nomor urut satu. (Fabian Januarius Kuwado)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News