Kucing Tidak Nafsu Makan, Waspadai Tanda dan Gejala Cacingan



MOMSMONEY.ID - Pemilik anak bulu atau anabul perlu mewaspadai beberapa penyakit yang sering kali dialami oleh kucing. Salah satunya, cacingan. 

Tanda dan gejala cacingan pada kucing biasanya dapat diamati dengan cara memantau makanan mereka. 

Jika kucing tidak nafsu makan dan lemas, Anda perlu waspada akan tanda dan gejala cacingan pada kucing.


Baca Juga: Ciri-Ciri Kucing Rabies, Kenali Juga Tanda Cakaran Kucing yang Menyebabkan Rabies

Lalu, apa saja tanda dan gejala cacingan pada kucing? Berikut tanda dan gejalanya:

1. Perubahan bulu

Kucing yang mengalami cacingan akan tampak seperti kekurangan nutrisi. Ini tampak pada penampilan bulunya yang berubah kusam, kusut, atau menggumpal.

Beberapa pemilik mungkin mengira kucing mengalami dehidrasi, tetapi perlu diwaspadai bahwa ini juga merupakan tanda-tanda cacingan.

2. Perubahan gusi

Gusi kucing yang sehat seharusnya berwarna merah muda. Akan tetapi, bila tampak pucat atau putih, kucing mungkin mengalami anemia.

Faktor utama penyebab utama anemia pada kucing adalah cacing tambang yang menyerangnya.

3. Nafsu makan meningkat, meski berat badan turun

Cacing yang menyerang kucing, akan mencuri semua nutrisi yang didapatkan kucing dari makanannya. Ini akan membuat kucing Anda menjadi tampak tak sehat, kekurangan nutrisi, dan selalu lapar.

Sebanyak apa pun mereka makan, kucing akan tampak kurus. Oleh karena itu, cacing dalam sistem pencernaannya perlu dibasmi untuk mengatasi masalah berat badan yang turun dan kekurangan nutrisi.

4. Perubahan feses atau buang air besar

Cacingan juga akan berdampak pada bentuk fesesnya. Feses kucing yang mengalami cacingan akan tampak gelap, lembek, dan terkadang menunjukkan adanya darah. Ini berpotensi aanya cacing tambang di usus. Kucing mungkin juga akan mengalami diare.

Baca Juga: Berencana Pulang Kampung Bawa Anabul? Simak Tips Mudik Bareng Hewan Peliharaan

5. Tanda lainnya yang muncul

Selain lima poin di atas, cacingan pada kucing juga muncul dengan tanda-tanda lain. Ini muncul seperti muntah, sakit perut, kelemahan, tekanan darah rendah, lesi kulit, nafsu makan buruk, kejang, dan paling fatal bisa menyebabkan kematian bila tidak ditangani.

Lalu, bagaimana agar kucing tidak cacingan? Perlu Anda ketahui, ada dua cara mengobati kucing cacingan, di antaranya yaitu menggunakan obat dan alami. 

Anda bisa mengobati kucing cacingan menggunakan obat seperti drontal atau pirantel palmoat. Sementara itu, ada cara mengobati kucing cacingan menggunakan cara tradisional. 

Nah, cara mengobati kucing cacingan secara tradisional yaitu menggunakan minyak kelapa, biji pepaya hingga lidah buaya. 

Drontal obat cacing untuk kucing dapat melawan berbagai jenis cacing, yaitu cacing pita, cacing tambang, hingga cacing gelang. Obat ini berbentuk tablet.

Cara menggunakanya: 1 tablet untuk 4 kg berat badan kucing. Jika kucing memiliki berat 2 kg, maka Anda menggunakan 1/2 tablet Drontal.

Obat dapat diberikan dengan cara langsung dalam bentuk tablet atau dihancurkan menjadi serbuk.

Jika ingin memberikan dalam bentuk serbuk, Anda dapat menggunakan alat suntik tanpa jarum dengan mencampurkan bubuk obat dan 5 ml air.  Berikan Drontal 3 bulan sekali untuk pencegahan.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Tempat Penitipan Kucing Sebelum Ditinggal Mudik

Pengobatan secara alami dapat juga dilakukan meski waktu penyembuhannya sedikit lebih lama. Namun, ini tetap bisa menyembuhkan cacingan.

Sementara pengobatan secara tradisional menggunakan bahan alami dapat diracik dengan cara sebagai berikut. 

1. Keringkan biji yang telah dipisahkan dari buah, lalu keringkan. 

2. Tumbuk biji dan campurkan dengan air hangat, lalu saring. 

3. Tambahkan sedikit madu agar tidak terlalu pahit. 

Jadwal pemberian obat cacing alami ini adalah 2-3 hari sekali, terutama di malam hari.  

Begitulah tanda dan gejala cacingan pada kucing yang bisa Anda waspadai. Anda juga bisa memberikan obat cacing pada kucing sesuai dosisnya.

Selanjutnya: Kulit Kuning dan Mudah Lebam Tanda Liver Bermasalah, Perhatikan Tanda-Tandanya Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Nur Afitria