JAKARTA. Penyaluran kredit infrastruktur BNI untuk pembiayaan jalan tol sampai saat ini masih tersendat. Dari total komitmen kredit jalan tol yang sudah diteken BNI sejauh ini senilai Rp 5 triliun, baru sebesar Rp 1,5 triliun yang direalisasikan alias ditarik oleh debitur. Adapun sisanya masih menunggu kemajuan proyek dan hasil pengkajian ulang Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Direktur Bussiness Banking Bank BNI Krishna Suprapto menuturkan, saat ini BPJT tengah melakukan kaji ulang (review) terhadap proyek-proyek 20 ruas tol. Review tersebut dilakukan terhadap para pengembang terkait kemampuan mereka menjalankan proyek, apakah nanti diperpanjang atau ditawarkan ke investor atau pengembang lain. "Jika dari hasil kaji ulang tersebut ternyata mereka tidak diperpanjang maka komitmen kami di awal (untuk pemberian kredit) menjadi batal," ungkap Krishna di Jakarta, Jumat (6/8). Pasalnya, beberapa investor alias pengembang jalan tol ditengarai kemampuan swadana alias self-financing masih terbatas. Dus, review itu untuk mengukur kemampuan mereka lagi. Beberapa proyek pembangunan jalan tol yang sudah dibiayai oleh BNI hingga saat ini adalah proyek Bakrie Toll Road dan Jasa Marga. Selain menunggu hasil review, lambatnya penyerapan kredit jalan tol di antaranya masih dikarenakan kendala pembebasan tanah. Krishna menuturkan BNI akan terus menggenjot kredit korporasi baik untuk sektor migas, maupun infrastruktur. Sampai terakhir, kredit korporasi BNI sudah mencapai kisaran Rp 50 triliun. Sedangkan nilai undisbursed loan korporasi di BNI adalah sebesar Rp 6 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kucuran Kredit Jalan Tol dari BNI Terancam Batal
JAKARTA. Penyaluran kredit infrastruktur BNI untuk pembiayaan jalan tol sampai saat ini masih tersendat. Dari total komitmen kredit jalan tol yang sudah diteken BNI sejauh ini senilai Rp 5 triliun, baru sebesar Rp 1,5 triliun yang direalisasikan alias ditarik oleh debitur. Adapun sisanya masih menunggu kemajuan proyek dan hasil pengkajian ulang Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Direktur Bussiness Banking Bank BNI Krishna Suprapto menuturkan, saat ini BPJT tengah melakukan kaji ulang (review) terhadap proyek-proyek 20 ruas tol. Review tersebut dilakukan terhadap para pengembang terkait kemampuan mereka menjalankan proyek, apakah nanti diperpanjang atau ditawarkan ke investor atau pengembang lain. "Jika dari hasil kaji ulang tersebut ternyata mereka tidak diperpanjang maka komitmen kami di awal (untuk pemberian kredit) menjadi batal," ungkap Krishna di Jakarta, Jumat (6/8). Pasalnya, beberapa investor alias pengembang jalan tol ditengarai kemampuan swadana alias self-financing masih terbatas. Dus, review itu untuk mengukur kemampuan mereka lagi. Beberapa proyek pembangunan jalan tol yang sudah dibiayai oleh BNI hingga saat ini adalah proyek Bakrie Toll Road dan Jasa Marga. Selain menunggu hasil review, lambatnya penyerapan kredit jalan tol di antaranya masih dikarenakan kendala pembebasan tanah. Krishna menuturkan BNI akan terus menggenjot kredit korporasi baik untuk sektor migas, maupun infrastruktur. Sampai terakhir, kredit korporasi BNI sudah mencapai kisaran Rp 50 triliun. Sedangkan nilai undisbursed loan korporasi di BNI adalah sebesar Rp 6 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News