Kucuran The Fed Memberi Tenaga untuk Mata Uang Regional



BEIJING. Mata uang regional menguat, dipimpin oleh won Korea, setelah The Fed mengambil langkah untuk menggerojoki pasar kredit senilai US$ 800 miliar. Baht Thailand melemah ke level yang cukup rendah sepanjang 21 bulan ini setelah granat meledak di bandara internasional Bangkok yang telah dipaksa untuk ditutup setelah sebelumnya digeruduk oleh pemrotes anti-pemerintah. “The Fed cukup agresif untuk membantu mencairkan pasar kredit,” kata Irene Cheung, corporate director untuk perdagangan pasar lokal ABN Amro Bank NV di Singapore. “Itu akan menjadi negatif untuk dolar AS karena menaikkan risk-taking,” imbuhnya. Di pasar spot, won Korea diperdagangkan 1478,15 per dolar AS pada pukul 17.31WIB. Level ini memperbesar perlompatan won pada 24 November lalu yang sempat ditutup di level 1,513  per dolar AS, level yang paling  rendah sepanjang satu dekade. Dolar Taiwan juga menguat di pasar spot menjadi  NT$ 33,300 per dolar AS setelah dibuka di level 33,316 per dolar AS. Dolar Taiwan sempat kehilangan darahnya hingga 33,360 per dolar AS, sementara dolar Singapura juga menguat dari 1,5072 per dolar AS menjadi S$ 1,5106 per dolar AS pada pukul 17.33 WIB.  Sentimen investor meningkat setelah The Fed mengatakan kemarin Selasa (25/11) bahwa mereka akan membelanjakan US$ 800 miliar untuk menstabilkan sistem finansial. The Fed berencana untuk memborong utang senilai US$ 200 miliar dari perusahaan properti bermasalah raksasa AS, yaitu Fannie Mae dan Freddie Mac. Bank sentral AS bilang, ia juga akan membeli US$ 500 miliar surat-surat utang properti yang telah dibendel bersama-sama dan dijual kepada investor.The Fed mengatakan, usaha menggerojokkan pasar properti senilai US$ 600 miliar dilakukan untuk mengurangi biaya properti dan meningkatkan kemampuan mereka. Hanya saja, usaha ini membutuhkan waktu yang tak sebentar, bisa dalam hitungan beberapa bulan ke depan.The Fed juga berencana membikin program terpisah untuk membantu mencairkan pasar utang konsumen. Bank sentral akan mengucurkan pinjaman senilai US$ 200 miliar bagi pemegang surat berharga dari berbagai jenis pinjaman, seperti kartu kredit dan student loan.Peso Filipina di pasar spot diperdagangkan 49,120 per dolar AS pada pukul 17.32. Peso sempat menyentuh level yang cukup rendah dalam dua tahun ini, yaitu 50,175 per dolar AS pada 21 November 2008 lalu. Hari ini, peso sempat menyentuh level tertingginya di 49,895 per dolar AS dan level terendahnya di 49,090 per dolar AS. “Rencana The Fed menyokong sentimen untuk aset emerging market,” kata Marcelo Ayes, senior VP Rizal Commercial Banking Corp. di Manila.Resesi global yang kian dalam kemungkinan akan membatasi penguatan mata uang regional yang terpelanting karena prediksi pasar ekspor. Perekonomian AS, yang paling besar di dunia, terjerembap di kuartal ketiga seiring dengan penyusutan belanja konsumen yang paling besar dalam tiga dekade ini. Hal ini tecermin dari angka-angka yang dibeberkan oleh pemerintah AS kemarin. Perekonomian Korea akan menyusut 2% tahun depan mengikuti penurunan penjualan di seluruh dunia. Hal ini diprediksi oleh Macquarie Securities Ltd., mengoreksi prediksi semula yang awalnya mematok 2,5%. Won telah letoi 37% tahun ini, membuat performa won menjadi yang paling buruk di antara mata uang regional lain. Indonesia sempat letoi sebesar 25% dan rupee India juga sempat melemah sebesar 21%. Baht Thailand melemah menjadi 35,23 per dolar AS di Bangkok pada pukul 17.33 WIB, sebelum awalnya sempat menyentuh 35,35 per dolar AS, level yang paling rendah sejak Februari 2007. Gelombang protes di terminal utama di bandara internasional Bangkok untuk menunggu kembalinya Perdana Menteri Somchai Wongsawat dari Peru. Empat orang terluka oleh granat pagi ini di bandara yang sama. “Gelombang politik akan memperlemah minat investor terhadap saham maupun aset Thailand,” kata Radhika Rao, ekonom untuk IDEAglobal Ltd. Di Singapore. “Hal ini muncul di saat yang tidak tepat saat perekonomian menggelinding sangat lambat,” tambahnya. Sementara itu ringgit Malaysia dan dong Vietnam berubah sedikit menjadi 3,6200 per dolar AS dan 16.972 per dolar AS. Rupiah Indonesia di pasar spot ditutup di level 12.550 per dolar AS. Hari ini, rupiah sempat menguat hingga 11.625 per dolar AS dan sempat loyo mencapai 12.650 per dolar AS. Mata uang ini, yang sempat menyentuh level yang paling rendah sepanjang satu dekade di level 13,150 minggu lalu, telah kehilangan dayanya sebesar 18% bulan lalu. “Pasar mata uang lokal sedang menyentak, antara kenaikan risiko di pasar global dan memburuknya outlook untuk pertumbuhan Asia untuk jangka menengah,” kata Dariusz Kowalczyk, strategist untuk CFC Seymour Ltd. Di Hong Kong. “Itu sebabnya, ada yang menguat dengan sederhana, sementara yang lain ada pula yang menurun,” imbuhnya.


Editor: