Kudeta militer Myanmar makan korban, Jepang mulai mempertimbangkan beri tanggapan



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kudeta di Myanmar yang berkepanjangan membuat sejumlah negara bergerak. Terbaru, Jepang berniat mulai mereview kembali kerjasama ekonomi dan kebijakan lainnya dengan Myanmar.

Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato pada hari Senin mengatakan, pemerintah sedang memantau kudeta militer Myanmar yang terjadi baru-baru ini dan akan mempertimbangkan bagaimana menanggapi perkembangan selanjutnya terhadap negara yang berada di kawasan Asia Tenggara itu.

"Ke depan, Jepang akan mempertimbangkan bagaimana menanggapi situasi di Myanmar dalam hal kerja sama ekonomi dan kebijakan dengan memantau perkembangan situasi, sambil mempertimbangkan tanggapan dari negara-negara terkait," kata Kato kepada wartawan.


Baca Juga: Korea Selatan menangguhkan pertukaran pertahanan dengan Myanmar

Pernyataan ini muncul setelah Korea Selatan mengatakan akan menangguhkan pertukaran pertahanan dengan Myanmar. Tak hanya itu, Negeri Ginseng tersebut juga sudah melarang ekspor senjata ke Myanmar setelah kudeta militer bulan lalu dan penindasan dengan kekerasan terhadap protes pro-demokrasi.

Unjuk rasa yang sebelumnya berjalan damai di Myanmar pun mulai memakan korban. Pada hari Minggu (14/3), setidaknya 38 pengunjuk rasa dan polisi tewas di Myanmar dalam protes pro-demokrasi yang berujung pada kekerasan itu.

Selanjutnya: Protes di Myanmar makin mencekam, warga cari cara sendiri lindungi diri

Editor: Anna Suci Perwitasari