Kudrin: Minyak bisa ke US$ 70 per barel, pemasukan Rusia bakal merosot



MOSCOW. Menteri Keuangan Rusia Alexei Kudrin mengatakan, harga minyak bisa turun hingga ke US$ 70 per barel. Hal ini akan mengurangi masuknya investasi ke negara tersebut.Kudrin bilang, penjualan minyak merupakan pendapatan ekspor terbesar Rusia. Jika jatuh ke kisaran US$ 70 hingga US$ 90 per barel pada beberapa tahun ke depan, maka akan memperlambat arus modal ke dalam negeri. "Seiring harga minyak jatuh, invetasi tidak akan masuk dengan cepat. Jadi, kami perlu mencari investasi melalui perbaikan iklim investasi dan memastikan stabilitas kebijakan ekonomi makro," ujar Kurdin dalam forum ekonomi di Krasnoyarsk, Siberia, hari ini.Seperempat produksi ekonomi Rusia berasal dari penjualan energi. BP Plc menyebut, Rusia sebagai produsen minyak terbesar dunia pada 2009, melampaui Arab Saudi. Minyak campuran brent, yang mendukung harga minyak Ural Rusia, naik 1,5% pada Februari, ke level tertinggi dalam dua tahun di US$ 104,52 sebarel. Minyak melaju karena kekhawatiran suplai terganggu akibat ketegangan di Timur Tengah. Namun, kemarin, harga minyak di New York tergelincir ke US$ 86,20 per barel. Minyak brent bergerak ke US$ 102,53 sebarel, dan Ural di US$ 100 per barel. Laju minyak teredam setelah Amerika Serikat mengatakan memantau rencana Iran mengirimkan kapal perang melewati Terusan Suez. Hal itu mengurangi kekhawatiran meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.


Editor: Dupla Kartini