JAKARTA. Sudah sejak lama, dua komoditas andalan ekspor buah Indonesia, salak dan manggis mengalami hambatan masuk ke China daratan. Padahal dua varietas buah tropis tersebut selama ini menjadi salah satu penyumbang ekspor buah terbesar Indonesia. Pelarangan masuknya manggis dan salak ke China diduga sebagai bentuk balasan atas kebijakan pembatasan impor buah asal China ke pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Berdasarkan Permentan No. 42/2012, pemasukan buah impor hanya boleh masuk tiga pelabuhan utama yaitu Belawan, Makassar, Tanjung Perak Surabaya dan Bandara Soekarno-Hatta. Yang terkena dampak dari kebijakan Tiongkok adalah para petani manggis dan salak yang paling dirugikan. Padahal China merupakan pasar manggis terbesar di dunia. “Kami sudah empat tahun tak bisa langsung ekspor manggis ke China,” ungkap Nanang Koswara, Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Manggis (Aspuma). Agar bisa tembus pasar China, manggis asal Indonesia masuk lewat Malaysia dan Thailand. Sebab, kedua negara ini memang memiliki kerjasama memasok manggis ke China. Nanang mengungkapkan, ketika masa panen tiba banyak importir manggis dari Malaysia dan Thailand datang ke Bogor. “Mereka beli manggis lalu dijual lagi ke China. Manggis produksi Indonesia ini diklaim sebagai produksi dari Thailand,” bebernya.
Kudu lewat Malaysia atau Thailand agar masuk China
JAKARTA. Sudah sejak lama, dua komoditas andalan ekspor buah Indonesia, salak dan manggis mengalami hambatan masuk ke China daratan. Padahal dua varietas buah tropis tersebut selama ini menjadi salah satu penyumbang ekspor buah terbesar Indonesia. Pelarangan masuknya manggis dan salak ke China diduga sebagai bentuk balasan atas kebijakan pembatasan impor buah asal China ke pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Berdasarkan Permentan No. 42/2012, pemasukan buah impor hanya boleh masuk tiga pelabuhan utama yaitu Belawan, Makassar, Tanjung Perak Surabaya dan Bandara Soekarno-Hatta. Yang terkena dampak dari kebijakan Tiongkok adalah para petani manggis dan salak yang paling dirugikan. Padahal China merupakan pasar manggis terbesar di dunia. “Kami sudah empat tahun tak bisa langsung ekspor manggis ke China,” ungkap Nanang Koswara, Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Manggis (Aspuma). Agar bisa tembus pasar China, manggis asal Indonesia masuk lewat Malaysia dan Thailand. Sebab, kedua negara ini memang memiliki kerjasama memasok manggis ke China. Nanang mengungkapkan, ketika masa panen tiba banyak importir manggis dari Malaysia dan Thailand datang ke Bogor. “Mereka beli manggis lalu dijual lagi ke China. Manggis produksi Indonesia ini diklaim sebagai produksi dari Thailand,” bebernya.