Kumpulkan Profit Jaga Kelestarian Lingkungan, ALDO Olah Kertas Bekas80 juta kg/tahun



KONTAN.CO.ID - PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) terus aktif mengumpulkan profit  sekaligus berperan serta menjaga kelestarian lingkungan melalui bisnia pengolahan kertas bekas. Perseroan yang setiap tahunnya mengolah sekitar 80 juta kg kertas bekas ini, pada tahun 2022 lalu mengolah 80.683.104 kg kertas bekas. Selain menghasilkan keuntungan ekonomi, pengolahan daur ulang kertas memberikan berbagai manfaat seperti mengurangi limbah lingkungan, menghemat energi, serta membantu dunia dari ancaman pemanasan global.

“Kami sadar, bahwa bisnis hanya bisa berkesinambungan kalau memiliki daya dukung lingkungan yang juga berkesinambungan. Oleh karena itu, ALDO terus fokus mengembangkan bisnis daur ulang kertas coklat bekas, dan terus berinovasi untuk mengembangkan produk-produk  baru dari barbahan kertas daur ulang,” kata Direktur Utama ALDO, H. Sutanto.

Dengan pengalaman pengolahan kertas bekas telah lebih dari 30 tahun, ALDO hanya memproduksi barang dengan kualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan. Semua produk ALDO terbuat dari kertas coklat bekas yang sudah didaur ulang yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya.


Produk ALDO antara lain pipa kertas untuk penggulung benang, hexcell honeycomb sebagai barang subtitusi untuk interior dan furniture kayu, edge protector sebagai pelindung sudut untuk barang yang mudah pecah, textile board untuk keperluan menggulung kain, serta kotak kemasan berbahan kertas  dan kantong kertas.

Perseroan optimis, kebutuhan produk berbahan kertas coklat berbahan daur ulang (recycled brown paper) akan terus bertumbuh, seiring dengan semakin bertumbuhnya kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan yang meningkatkan minat terhadap produk berbahan daur ulang.

Di samping itu, ekspektasi akan pertumbuhan pesat transaksi e-commerce juga menjadi faktor pendukung lain dari optimisme akan masa depan bisnis Perseroan. Dari total nilai transaksi e-commerce tahun 2022 yang mencapai Rp476 triliun, Bank Indonesia memperkirakan akan naik menjadi Rp557 triliun pada tahun 2023, dan kembali naik menjadi Rp689 triliun pada tahun 2024.*

Hal ini membawa harapan akan adanya peningkatan kebutuhan kemasan kertas dari barang-barang yang di jual melalui transaksi e-commerce tersebut. Ditambah lagi, kuatnya jalinan relasi Perseroan dengan para pelanggan korporasi menjadi pondasi bagi solidnya kinerja ALDO. 

Mengantisipasi pertumbuhan pasar dari produk kertas daur ulang tersebut, Perseroan telah mengoperasikan mesin-mesin baru untuk pengolahan kertas coklat daur ulang sejak bulan Februari lalu.

Mesin-mesin baru ini lebih efisien dalam pemakaian bahan bakar, lebih cepat dan akurat untuk pewarnaaan karena punya kemampuan produksi yang lebih cepat, dilengkapi dengan kemampuan auto quality scanner, auto colour dispensing, dan auto splashing.

Beroperasinya mesin-mesin baru tersebut, membuat kapasitas produksi kertas coklat berbahan daur ulang ALDO meningkat menjadi 220.000 ton per tahun, dari kapasitas produksi sebelumnya yang sekitar 80.000 ton per tahun, atau kemampuan Perseroan untuk mengolah kertas coklat bekas meningkat 2,75 kali.

Tentang PT Alkindo Naratama Tbk

PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) emiten yang bergerak pada bidang integrasi kertas dan bahan kimia melalui sinergi dengan tiga anak perusahaannya, yaitu PT Swisstex Naratama Indonesia (Swisstex) sebagai distributor Pewarna dan Bahan Kimia Tekstil (sejak 2011), PT Alfa Polimer Indonesia (ALFA) sebagai produsen Water-based Polimer (sejak 2013), dan PT Eco Paper Indonesia (ECO) sebagai produsen Recycled Brown Paper (sejak 2019). Dimulai sebagai perusahaan konversi kertas coklat pada tahun 1989 dengan memproduksi paper tube sebagai lini produksi utama, ALDO telah melakukan inovasi berbagai produk yang berasal dari kertas coklat seperti paper core.

Selain itu, melihat meningkatnya tren belanja online serta food delivery yang mendorong penggunaan packaging yang lebih sustainable. Perseroan melakukan strategi pengembangan usaha masuk ke pasar tas berbahan baku kertas atau paper bag serta paper box ke sektor FMCG, food and beverages (F&B) dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

pt Baca Juga: ALDO Sambut Tahun 2023 dengan Menambah Kapasitas Produksi Recycled Brown Paper

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti