Kunci prospek saham BJTM ada di pertumbuhan kredit dan pengembangan digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai, dengan pertumbuhan kredit per April 2019 berkisar 7%, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM, anggota indeks Kompas100 ini) tidak memiliki risiko untuk mengerek beban biaya bunganya dalam waktu dekat.

Hal ini karena, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRR) masih bertahan di level 6% dan belum memiliki kecenderungan dinaikkan, begitu juga dilihat dari sentimen eksternal seperti berkurangnya risiko kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).

Adapun kunci kinerja BJTM di tahun ini, mengacu pada upaya emiten tersebut dalam mendorong pertumbuhan kredit, khususnya di segmen infrastruktur, usaha kecil menengah (UKM) dan UMKM.


Meskipun begitu, Nafan tidak melihat ada ruang bagi BJTM untuk menaikkan suku bunga kreditnya, itu karena, dapat memberikan sentimen negatif.

Di sisi lain, upaya Bank Jatim dalam mendorong pengembangan teknologi ke depan juga perlu menjadi perhatian. Dengan menerapkan atau mengimplementasikan digital banking, dapat memberikan dampak positif bagi kinerja BPD itu ke depannya.

"Jadi kuncinya adalah pertumbuhan kredit dan pengembangan produk baru. Seharusnya kalau kinerja kreditnya baik, di akhir tahun diestimasikan bisa mencapai 9,51%," kata Nafan kepada Kontan, Rabu (22/5).

Sedangkan untuk rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) harapannya di akhir tahun bisa turun dari 3,75% ke level 3%.

Adapun untuk rekomendasi saham BJTM dari Nafan untuk saat ini adalah hold dengan target harga hingga akhir tahun Rp 670 per saham.

Ini karena, jika dilihat secara teknikal sejak 2016 hingga 2018 pergerakan saham BJTM cenderung masih konsolidasi. Berdasarkan data RTI, saham BJTM hari ini ditutup koreksi sebanyak 0,81% di level Rp 610 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto