Mendapat kepercayaan menjadi chief executive officer (CEO) perusahaan teknologi terbesar di Amerika Serikat (AS), Microsoft Corporation, tidak mudah dijalankan oleh Steve Ballmer. Untungnya, pria kelahiran Detroit AS ini mewarisi bakat manajerial dari sang ayah. Tak hanya itu, Ballmer juga memiliki pengalaman memimpin di sejumlah perusahaan. Pengalaman tersebut membantunya saat memimpin dan mengelola perusahaan sekaliber Microsoft. Kesuksesan Steve Ballmer menumpuk kekayaan tidak terjadi dalam tempo singkat. Kemampuan Ballmer mengelola perusahaan membuat Bill Gates, sang pemilik Microsoft percaya pada Ballmer. Bakat dan kepiawaian memimpin diperoleh dari ayah, Fredic Henry Balmer (Fritz Hans Ballmer). Sejak kecil, jiwa kepemimpinan Ballmer terasah dengan baik. Ia yang lahir dan dibesarkan di Detroit Amerika Serikat ini berasal dari kalangan berada.
Kunci suksesnya: Kemampuan manajerial (2)
Mendapat kepercayaan menjadi chief executive officer (CEO) perusahaan teknologi terbesar di Amerika Serikat (AS), Microsoft Corporation, tidak mudah dijalankan oleh Steve Ballmer. Untungnya, pria kelahiran Detroit AS ini mewarisi bakat manajerial dari sang ayah. Tak hanya itu, Ballmer juga memiliki pengalaman memimpin di sejumlah perusahaan. Pengalaman tersebut membantunya saat memimpin dan mengelola perusahaan sekaliber Microsoft. Kesuksesan Steve Ballmer menumpuk kekayaan tidak terjadi dalam tempo singkat. Kemampuan Ballmer mengelola perusahaan membuat Bill Gates, sang pemilik Microsoft percaya pada Ballmer. Bakat dan kepiawaian memimpin diperoleh dari ayah, Fredic Henry Balmer (Fritz Hans Ballmer). Sejak kecil, jiwa kepemimpinan Ballmer terasah dengan baik. Ia yang lahir dan dibesarkan di Detroit Amerika Serikat ini berasal dari kalangan berada.