KONTAN.CO.ID - BEIJING – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan kenegaraan perdananya ke China, yang bertujuan memperkuat hubungan ekonomi dan kerja sama strategis antara kedua negara. Disambut oleh Presiden Republik Rakyat China (RRC), Xi Jinping, di Great Hall of the People, Beijing, pertemuan ini diharapkan membawa kemitraan ekonomi Indonesia-China ke level baru. Prabowo tiba di Great Hall of the People sekitar pukul 16.30 waktu setempat dan disambut dengan upacara kenegaraan yang megah, termasuk kehadiran pasukan jajar kehormatan.
Pertemuan ini berlangsung dengan penuh kehangatan, ditandai dengan jabat tangan antara kedua kepala negara sebagai simbol persahabatan yang kuat antara Indonesia dan China. Agenda utama kunjungan ini mencakup pertemuan bilateral, di mana kedua pemimpin mendiskusikan berbagai peluang untuk memperdalam kerja sama di sektor investasi, perdagangan, dan pembangunan infrastruktur.
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Resmikan Gerakan Solidaritas Nasional di depan 16ribu orang Indonesia melihat China sebagai mitra penting dalam mempercepat pembangunan ekonomi nasional, terutama melalui investasi di sektor energi, maritim, dan digitalisasi ekonomi. Hadir dalam rombongan Indonesia, sejumlah menteri strategis seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi Rosan Roeslani, dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Kehadiran para pejabat ini menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kolaborasi di sektor hilirisasi, investasi energi, serta pemanfaatan teknologi baru. Dalam pertemuan ini, Presiden Prabowo menyatakan keinginannya untuk mempererat kemitraan strategis yang saling menguntungkan dan memanfaatkan potensi ekonomi besar yang dimiliki kedua negara.
Baca Juga: Sebagai Presiden, Prabowo Subianto akan Didampingi 12 Staf Khusus China, sebagai salah satu investor terbesar di Indonesia, diharapkan dapat terus mendukung proyek-proyek strategis seperti pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Kunjungan kenegaraan ini diakhiri dengan jamuan makan malam resmi yang diselenggarakan oleh Presiden Xi Jinping bagi Presiden Prabowo dan delegasi Indonesia. Dialog dan pertemuan di Beijing ini diharapkan menjadi awal baru bagi hubungan ekonomi yang lebih kuat antara Indonesia dan China, menghadirkan berbagai peluang ekonomi yang akan memberi manfaat bagi kedua negara. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Rakyat China (RRT), Xi Jinping, pada Sabtu, 9 November 2024.
Tonton: Presiden Prabowo Keluarkan Perintah Selama Ditinggal Kunjungan Kenegaraan ke Luar Negeri Dalam pengantarnya, Presiden Prabowo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Xi atas sambutan yang istimewa, mengingat pertemuan ini berlangsung di akhir pekan. "Saya sangat berterima kasih atas sambutan Presiden Xi, terlebih pada Sabtu malam ini, di mana Presiden Xi tetap menerima saya dengan upacara kenegaraan," ucap Presiden Prabowo. Pertemuan kali ini menjadi kesempatan bagi kedua pemimpin untuk mempererat hubungan Indonesia-China yang telah berjalan selama beberapa abad. Presiden Prabowo pun menggarisbawahi bahwa China tidak hanya dipandang sebagai kekuatan besar, tetapi juga sebagai peradaban besar yang telah lama terjalin dengan Indonesia.
Baca Juga: Kemitraan Strategis Indonesia-Tiongkok Perlu Diperkuat “Kita telah hidup berdampingan selama berabad-abad, dan budaya serta masyarakat kita telah saling berhubungan selama bertahun-tahun,” ungkap Presiden. Presiden Prabowo juga mengenang momen pertemuan sebelumnya dengan Presiden Xi pada bulan April lalu, ketika dirinya masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan belum resmi dilantik sebagai Presiden Terpilih Republik Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Xi menyambut Prabowo dengan kehormatan tinggi, yang dinilai sebagai simbol rasa hormat China terhadap rakyat Indonesia. “Saya sangat terkejut, karena saya hanya meminta pertemuan singkat sebagai Menteri Pertahanan, tetapi Presiden Xi menerima dan memberikan saya kehormatan besar,” kenang Presiden Prabowo.
Baca Juga: Tak Hanya Kredit Bank, Aturan Hapus Tagih Juga Untuk Pembiayaan Dari APBN Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengapresiasi kehadiran utusan khusus dari China pada pelantikannya, yang dinilai sebagai bentuk penghormatan bagi Indonesia. Ia menegaskan bahwa dalam situasi geopolitik dan geoekonomi saat ini, kemitraan yang erat antara Indonesia dan Tiongkok adalah sesuatu yang alami. “Kedua negara kini telah menjadi mitra dekat di berbagai bidang,” ucap Presiden Prabowo. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan hubungan bilateral dalam rangka kesejahteraan dan stabilitas di Asia. Presiden Prabowo meyakini bahwa hubungan Indonesia-China akan menciptakan suasana kondusif di kawasan Asia.
Sebagai bagian dari hubungan yang semakin kuat, Presiden Prabowo juga menyebut China sebagai mitra ekonomi strategis utama Indonesia dan salah satu investor terbesar di Tanah Air. Presiden Prabowo mengatakan bahwa esok hari ia dijadwalkan untuk menghadiri pertemuan antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia dengan sejumlah perusahaan tinggi China, di mana akan dilakukan penandatanganan perjanjian investasi senilai lebih dari US$ 10 miliar. "Ini adalah pencapaian yang sangat signifikan dalam hubungan kita, mencerminkan kemitraan strategis yang komprehensif yang telah kita bangun selama lebih dari satu dekade," tutur Presiden Prabowo. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Syamsul Azhar