KONTAN.CO.ID - Kunjungan kerja Menteri Perindustrian ke Jepang makin membuka peluang bagi para pelaku industri otomotif asal Negeri Sakura untuk meningkatkan ekspor kendaraan bermotor yang diproduksi di Indonesia. Tercatat tiga perusahaan yang ditemui Menperin dalam kunjungan tersebut menyambut baik harapan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ekspor, baik melalui penambahan volume maupun negara tujuan ekspor, dari pabrik-pabriknya di Indonesia. “Dalam pertemuan dengan para principal industri otomotif di Jepang, kami mendorong peningkatan ekspor dari Fuso, Daihatsu, dan Isuzu,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (8/6). Menperin meminta pabrik Fuso di Indonesia untuk dapat menjajaki pasar ekspor, terutama ke negara-negara ASEAN serta Australia. Fuso sendiri berhasil menjual kendaraan komersial sejumlah 1,2 juta unit ke ASEAN dan 303.741 unit ke Australia. “Dengan memperhatikan letak geografis Indonesia, kami memandang bahwa ekspor Fuso ke Australia akan lebih menguntungkan bila dilakukan dari Indonesia dibandingkan dengan dari Jepang,” jelas Menperin.
Kunjungan Menperin ke Jepang, Industri Otomotif Komitmen Tingkatkan & Perluas Ekspor
KONTAN.CO.ID - Kunjungan kerja Menteri Perindustrian ke Jepang makin membuka peluang bagi para pelaku industri otomotif asal Negeri Sakura untuk meningkatkan ekspor kendaraan bermotor yang diproduksi di Indonesia. Tercatat tiga perusahaan yang ditemui Menperin dalam kunjungan tersebut menyambut baik harapan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ekspor, baik melalui penambahan volume maupun negara tujuan ekspor, dari pabrik-pabriknya di Indonesia. “Dalam pertemuan dengan para principal industri otomotif di Jepang, kami mendorong peningkatan ekspor dari Fuso, Daihatsu, dan Isuzu,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (8/6). Menperin meminta pabrik Fuso di Indonesia untuk dapat menjajaki pasar ekspor, terutama ke negara-negara ASEAN serta Australia. Fuso sendiri berhasil menjual kendaraan komersial sejumlah 1,2 juta unit ke ASEAN dan 303.741 unit ke Australia. “Dengan memperhatikan letak geografis Indonesia, kami memandang bahwa ekspor Fuso ke Australia akan lebih menguntungkan bila dilakukan dari Indonesia dibandingkan dengan dari Jepang,” jelas Menperin.