KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Pada Selasa (12/3/2024), India menolak keberatan China terhadap kunjungan akhir pekan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Arunachal Pradesh. India mengatakan, negara bagian perbatasan di timur laut itu selalu menjadi bagian integral dan tidak dapat dicabut dari India. Melansir
Reuters, pernyataan Kementerian Luar Negeri India muncul sehari setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan Beijing dengan tegas menentang aktivitas Modi di wilayah tersebut dan telah mengajukan protes diplomatik kepada India.
Modi mengunjungi Arunachal Pradesh pada hari Sabtu untuk meresmikan proyek infrastruktur, termasuk terowongan yang akan menyediakan konektivitas segala cuaca ke daerah perbatasan Tawang yang berlokasi strategis. Terowongan ini diharapkan dapat menjamin pergerakan pasukan di wilayah perbatasan menjadi lebih cepat dan lancar. Tiongkok mengklaim Arunachal Pradesh sebagai bagian dari Tibet selatan. New Delhi menolak klaim tersebut, dengan mengatakan Arunachal Pradesh selalu menjadi bagian dari India. “Para pemimpin India mengunjungi Arunachal Pradesh dari waktu ke waktu, sama seperti mereka mengunjungi negara bagian lain di India. Menolak kunjungan semacam itu atau proyek pembangunan India bukanlah hal yang masuk akal,” kata Randhir Jaiswal, juru bicara Kementerian Luar Negeri India.
Baca Juga: India Melakukan Uji Penerbangan Pertama Rudal Domestik Dia menambahkan, “Lebih jauh lagi, hal ini tidak akan mengubah kenyataan bahwa negara bagian Arunachal Pradesh dulu, sekarang, dan akan selalu menjadi bagian integral dan tidak dapat dicabut dari India.” Kedua negara tetangga yang mempunyai senjata nuklir ini berbagi wilayah perbatasan sepanjang 3.000 km (1.860 mil), yang sebagian besar wilayahnya tidak dibatasi dengan batas yang baik dan jelas.
Setidaknya 20 tentara India dan empat tentara Tiongkok tewas pada tahun 2020 dalam bentrokan di tempat lain di sepanjang perbatasan mereka di Himalaya barat. Sejak saat itu, kedua militer telah memperkuat posisi dan mengerahkan pasukan serta peralatan tambahan di sepanjang perbatasan. Hubungan kedua negara yang bertetangga itu pun menjadi tidak nyaman selama beberapa dekade setelah perang perbatasan berdarah pada tahun 1962.
Baca Juga: China Tahan 1.000 Orang Lebih di Tibet, Apa yang Terjadi? Tahun lalu, Tiongkok meningkatkan ketegangan dengan India dengan memberikan nama Tionghoa pada 11 lokasi di Arunachal Pradesh.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie