Kunjungi Korsel & Rusia, pemerintah siapkan 9 MoU



JAKARTA. Pemerintah telah menyiapkan sembilan draf dokumen nota kesepahaman atawa memorandum of understanding (MoU) yang direncanakan akan ditandatangi dalam kunjungan ke Korea Selatan dan Rusia pada 15 Mei mendatang.

Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri mengatakan, rincian draf dokumen MoU tersebut terdiri dari enam dokumen untuk diteken di Korea Selatan, dan sisanya di Rusia. "Kami masih bernegosiasi terus, sehingga masih tentatif," ujar dia, Selasa (10/5).

Adapun enam MoU yang telah disiapkan pemerintah untuk kunjungan ke Korsel antara lain mengenai kerja di sektor industri kreatif, pemberantasan korupsi, olahraga, transporasi, serta desain teknologi.


Menurut Retno, rencana kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan industri di Tanah Air. "Korea Selatan merupakan salah satu mitra utama Indonesia di bidang perdagangan, investasi dan juga pariwisata. Korea akan dijadikan mitra Indonesia untuk akselerasi industrialisasi," ujar dia.

Sementara, draf dokumen MoU yang disiapkan untuk Rusia yakni di bidang pengarsipan, illegal unreported unregulated (IUU) fishing, dan kerja sama bidang pertahanan. "Tapi, Sekali lagi ini subjeck untuk negosiasi yang kami lakukan, dan kami siapkan dokumen-dokumen," kata dia.

Ia mencontohkan, rencana MoU di pertahanan dengan Rusia misalnya, hal ini tidak hanya terkait dengan pengadaan peralatan utama sistem persenjataan (alutsista) berupa pesawat tempur jenis Sukhoi SU-35. "Bukan hanya masalah isu procurement, namun juga menyangkut isu namanya saling latih dan sebagainya," jelas dia.

Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan mengatakan, pengadaan alutsista dengan Rusia masih dalam tahap negosiasi. Rencananya, Indonesia akan membeli delapan unit jet tempur Sukhoi. "Masih tahap negosiasi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini