JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mengaku sudah menyiapkan langkah teknis untuk mengantisipasi habisnya kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diperkirakan terjadi pada 19 Desember 2014. Menurut Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, perkiraan habisnya kuota BBM bakal terjadi pada 19 Desember jika konsumsi mengikuti pola biasa dan belum ada langkah pengendalian. Dia bilang, saat ini Kemkeu dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menemukan berbagai langkah teknis untuk mengerem permintaan sesuai kuota volume. Langkah itu berbeda dengan yang disampaikan ESDM dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014. Menurut Bambang, jika dalam pembahasan di DPR hanya bersifat umum, maka akan ada turunan yang sifatnya lebih teknis. Langkah teknis apa yang akan ditempuh, Bambang enggan menjelaskan. Namun menurutnya salah satu opsi yang akan dilakukan pemerintah adalah membatasi volume BBM wilayah Indonesia bagian barat. "Di Indonesia timur kemungkinan tidak akan terjadi perubahan. Perubahan akan terjadi di Barat, terutama di Jawa, Sumatera, dan Bali," ujar Bambang, Jumat (18/7).
Kuota BBM subsidi habis, konsumsi harus dibatasi
JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mengaku sudah menyiapkan langkah teknis untuk mengantisipasi habisnya kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diperkirakan terjadi pada 19 Desember 2014. Menurut Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, perkiraan habisnya kuota BBM bakal terjadi pada 19 Desember jika konsumsi mengikuti pola biasa dan belum ada langkah pengendalian. Dia bilang, saat ini Kemkeu dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menemukan berbagai langkah teknis untuk mengerem permintaan sesuai kuota volume. Langkah itu berbeda dengan yang disampaikan ESDM dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014. Menurut Bambang, jika dalam pembahasan di DPR hanya bersifat umum, maka akan ada turunan yang sifatnya lebih teknis. Langkah teknis apa yang akan ditempuh, Bambang enggan menjelaskan. Namun menurutnya salah satu opsi yang akan dilakukan pemerintah adalah membatasi volume BBM wilayah Indonesia bagian barat. "Di Indonesia timur kemungkinan tidak akan terjadi perubahan. Perubahan akan terjadi di Barat, terutama di Jawa, Sumatera, dan Bali," ujar Bambang, Jumat (18/7).