JAKARTA. Mulai Juni 2012, pemerintah membatasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bagi kendaraan dinas pemerintah. Meski penghematannya minim saja, harapannya volume subsidi BBM bisa ditekan, setidaknya tidak membengkak sampai 48 juta kiloliter. Menurut Rofyanto Kurniawan, Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Badan Kebijakan Fiskal (BKF), tanpa pembatasan konsumsi maupun kenaikan harga BBM bersubsidi, konsumsi BBM bersubsidi tahun ini bisa mencapai 48 juta kiloliter. Alhasil, jumlah pemakaian BBM bersubsidi tahun ini akan bergantung pada efektivitas penerapan program pengendalian BBM bersubsidi. Pembatasan konsumsi BBM bersubsidi ini bisa menjadi pilihan lain ketimbang menaikkan harga BBM. Boleh dibilang, bisa menjaga pemakaian BBM bersubsidi di kisaran 44 juta kiloliter-45 juta kiloliter bisa berdampak amat signifikan bagi penghematan anggaran subsidi negara.
Kuota ditekan 2,5 juta KL, pemerintah hemat Rp 8 T
JAKARTA. Mulai Juni 2012, pemerintah membatasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bagi kendaraan dinas pemerintah. Meski penghematannya minim saja, harapannya volume subsidi BBM bisa ditekan, setidaknya tidak membengkak sampai 48 juta kiloliter. Menurut Rofyanto Kurniawan, Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Badan Kebijakan Fiskal (BKF), tanpa pembatasan konsumsi maupun kenaikan harga BBM bersubsidi, konsumsi BBM bersubsidi tahun ini bisa mencapai 48 juta kiloliter. Alhasil, jumlah pemakaian BBM bersubsidi tahun ini akan bergantung pada efektivitas penerapan program pengendalian BBM bersubsidi. Pembatasan konsumsi BBM bersubsidi ini bisa menjadi pilihan lain ketimbang menaikkan harga BBM. Boleh dibilang, bisa menjaga pemakaian BBM bersubsidi di kisaran 44 juta kiloliter-45 juta kiloliter bisa berdampak amat signifikan bagi penghematan anggaran subsidi negara.