KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, anggaran untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) mulai menipis, dan diperkirakan akan habis pada April. Pasalnya, tahun ini kuota FLPP sebesar Rp 11 triliun untuk sekitar 100.000 unit rumah. Bahkan, anggaran tersebut sudah berkurang sebesar Rp 2 triliun, karena sudah direalisasikan di 2019. Sehingga, sisa kuota tahun ini diperkirakan hanya 86.000 unit rumah. Plt. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Properti Setyo Maharso pun mengatakan, kuota FLPP di tahun ini masih kurang dibandingkan kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang bisa mencapai 300.000 unit.
Kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) kurang, apa kata pengusaha?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, anggaran untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) mulai menipis, dan diperkirakan akan habis pada April. Pasalnya, tahun ini kuota FLPP sebesar Rp 11 triliun untuk sekitar 100.000 unit rumah. Bahkan, anggaran tersebut sudah berkurang sebesar Rp 2 triliun, karena sudah direalisasikan di 2019. Sehingga, sisa kuota tahun ini diperkirakan hanya 86.000 unit rumah. Plt. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Properti Setyo Maharso pun mengatakan, kuota FLPP di tahun ini masih kurang dibandingkan kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang bisa mencapai 300.000 unit.