KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sebagai bank penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)
menyiapkan produk alternatif untuk mengantisipasi terbatasnya kuota KPR FLPP di tahun 2024. Ramon Armando, Corporate Secretary BTN mengatakan, dengan terbatasnya kuota KPR FLPP tahun ini yang hanya mencapai
166 ribu unit, ini cukup mempengaruhi kinerja penyaluran KPR FLPP setelah habisnya kuota pada semester kedua ini. "Namun BTN terus mendorong produk alternatif untuk tetap mempertahankan kinerja kredit bersama produk KPR atau non KPR lainnya," kata Ramon kepada kontan.co.id, Jumat (2/8).
Produk alternatif yang dimaksud, yakni produk kredit non subsidi perseroan yang memang di fokuskan untuk dapat menyerap dari kuota FLPP yang habis, yang segmennya ditujukan ke Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan plafon kurang lebih sama seperti harga jual subsidi
Baca Juga: BTN Terapkan Tokenisasi DIRE untuk Mendorong Investasi Properti Adapun berdasarkan data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), BTN menjadi bank penyalur pembiayaan FLPP dengan capaian tertinggi pada kuartal II 2024 yakni sebanyak 54.312 unit rumah, yang disusul BTN Syariah sebanyak 21.215 unit rumah.
Kredit dan pembiayaan perumahan juga masih mendominasi terhadap total kredit dan pembiayaan BTN pada semester pertama tahun ini. KPR subsidi menjadi kontributor terbesar dengan nilai mencapai Rp171,01 triliun atau tumbuh 12,4 persen YoY.
Ia juga berharap ada tambahan kuota KPR FLPP karena kuota yang diberikan pemerintah diprediksi sudah habis terserap pada Agustus atau September nanti.
Baca Juga: Moncer, Transaksi BTN Mobile Melonjak 165% di Semester I-2024 Asal tahu saja, kuota program FLPP yang ditetapkan pemerintah di tahun ini sebanyak 166.000 unit rumah. Kuota tersebut lebih rendah dibandingkan
realisasi tahun lalu yang mencapai sekitar 229.000 unit. Dalam menggenjot penyaluran FLPP BTN juga terus memperluas jangkauan dengan menggandeng berbagai B2B yang menjadi mitra BTN. Kemudian juga dilakukan kerjasama dengan pengembang yang memiliki potensi ready stock rumah subsidi di berbagai wilayah.
"Kami juga melakukan gimmick marketing untuk pengembang dan untuk calon debitur, dan pengembangan pengajuan KPR secara digital untuk menyasar kaum millenial memiliki rumah pertama," tandas Ramon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih