KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) diperkirakan akan terus melorot sejalan dengan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang sangat minim. Pembatasan FLPP juga bertolak belakang dengan Program Sejuta Rumah yang digencarkan oleh pemerintah. Adapun, pada 2020 mendatang, pemerintah hanya memberikan alokasi kuota FLPP sebesar 110.000 unit. Dengan kuota minim yang relatif kecil ini, pengamat memprediksi realisasi Program Satu Juta Rumah yang tengah digarap pemerintah bakal terancam jauh dari target yang telah ditetapkan. Pengamat Perbankan Paul Sutaryono menyatakan bahwa pembatasan FLPP oleh pemerintah tersebut dapat mengganggu pertumbuhan KPR yang saat ini tengah melambat. "Mestinya, justru dana FLPP harus lebih terjamin lagi dan lebih besar. Jika tidak, backlog bisa kembali membengkak lagi karena kebutuhan perumahan makin besar ke depan," ujarnya dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Senin (28/10).
Kuota FLPP yang tipis dinilai menghambat program sejuta rumah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) diperkirakan akan terus melorot sejalan dengan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang sangat minim. Pembatasan FLPP juga bertolak belakang dengan Program Sejuta Rumah yang digencarkan oleh pemerintah. Adapun, pada 2020 mendatang, pemerintah hanya memberikan alokasi kuota FLPP sebesar 110.000 unit. Dengan kuota minim yang relatif kecil ini, pengamat memprediksi realisasi Program Satu Juta Rumah yang tengah digarap pemerintah bakal terancam jauh dari target yang telah ditetapkan. Pengamat Perbankan Paul Sutaryono menyatakan bahwa pembatasan FLPP oleh pemerintah tersebut dapat mengganggu pertumbuhan KPR yang saat ini tengah melambat. "Mestinya, justru dana FLPP harus lebih terjamin lagi dan lebih besar. Jika tidak, backlog bisa kembali membengkak lagi karena kebutuhan perumahan makin besar ke depan," ujarnya dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Senin (28/10).