JAKARTA. Pemerintah belum berhenti untuk mengejar target penurunan harga daging sapi ke level Rp 80.000 per kilogram (kg). Caranya adalah dengan menambah kuota impor daging sapi kepada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Rini Soemarno, Menteri Negara BUMN mengatakan, langkah ini dilakukan karena harga daging sapi belum bisa ditekan sesuai dengan harapan. "Padahal sudah dijual terus dengan harga Rp 80.000 per kg, tapi harga belum turun. Maka akan dicoba terus masih ditambah izin impor," katanya, Kamis (9/6). Meski berencana menambah kuota impor, tapi Rini belum bersedia membeberkan kepada publik. Sejauh ini perusahaan BUMN yang mengantongi izin impor daging sapi adalah Perum Bulog sebanyak 10.000 ton dan PT Berdikari (Persero) sebanyak 5.000 ton. Adapun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PD Dharma Jaya kebagian jatah 500 ton.
Kuota impor daging ditambah lagi
JAKARTA. Pemerintah belum berhenti untuk mengejar target penurunan harga daging sapi ke level Rp 80.000 per kilogram (kg). Caranya adalah dengan menambah kuota impor daging sapi kepada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Rini Soemarno, Menteri Negara BUMN mengatakan, langkah ini dilakukan karena harga daging sapi belum bisa ditekan sesuai dengan harapan. "Padahal sudah dijual terus dengan harga Rp 80.000 per kg, tapi harga belum turun. Maka akan dicoba terus masih ditambah izin impor," katanya, Kamis (9/6). Meski berencana menambah kuota impor, tapi Rini belum bersedia membeberkan kepada publik. Sejauh ini perusahaan BUMN yang mengantongi izin impor daging sapi adalah Perum Bulog sebanyak 10.000 ton dan PT Berdikari (Persero) sebanyak 5.000 ton. Adapun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PD Dharma Jaya kebagian jatah 500 ton.