Kuota Pertalite Tersisa 3,5 Juta KL Hingga Tutup Tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan solar bersubsidi semakin mendekati batas kuota penyaluran tahun 2022. Pertamina mencatat, realisasi penyaluran Pertalite periode Januari-Agustus 2022 sudah mencapai 19,5 juta kiloliter (KL) dari total kuota 23,05 juta KL. Dus, kuota Pertalite sampai tutup tahun 2022 tinggal tersisa kurang lebih 3,5 juta KL.

Sementara itu, realisasi penyaluran solar subsidi oleh Pertamina pada Januari-Agustus 2022 sudah mencapai 11,4 juta KL, sedang kuota penyaluran solar subsidi yang diberikan kepada Pertamina berjumlah 14,9 juta kl pada tahun ini. Artinya, sisa kuota penyaluran solar subsidi oleh Pertamina sampai tutup  tahun tinggal sekitar 3,5 juta kl.

“Kalau melihat sisa kuota memang tidak akan mencukupi hingga akhir tahun,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting saat dihubungi oleh Kontan.co.id (4/9).


Baca Juga: BBM Naik, BI Bisa Makin Agresif Mengerek Suku Bunga Acuan

Pemerintah sendiri mengkaji beragam opsi soal penyaluran Pertalite dan solar bersubsidi. Salah satu opsi di antaranya ialah menambah kuota penyaluran Pertalite dan solar subsidi untuk tahun 2022.

Dalam Rapat Kerja (Raker ) dengan  Komisi VII DPR RI Rabu (24/8) lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengaku tengah membahas usulan penambahan kuota BBM bersubsidi sembari melakukan kalkulasi.

“Penambahan kuota sudah kami usulkan tetapi juga sedang dikalkulasikan, apakah dalam semester 2 ini kita bisa melakukan program-program tepat sasaran, sehingga kuota ini tidak melebihi apa yang menjadi plafon anggarannya pemerintah,” ujar Arifin dalam Raker (24/8).

Keinginan Kementerian ESDM untuk menambah kuota BBM bersubsidi bersambut di komisi energi. Komisi VII DPR RI mendesak Menteri ESDM untuk segera merealisasikan penambahan kuota penyaluran BBM subsidi sesuai hasil kesepakatan Raker sebelumnya pada 14 April 2022.

“Komisi VII DPR RI mendesak Menteri ESDM RI untuk segera merealisasikan kenaikan kuota BBM bersubsidi sesuai hasil kesepakatan Rapat Kerja dengan Menteri ESDM pada tanggal 14 April 2022 yaitu Kuota Pertalite dinaikkan menjadi 29 juta KL dan Solar menjadi 17,39 KL, disesuaikan dengan ruang fiskal APBN TA 2022,” demikian ucap Pimpinan Raker 24 Agustus 2022, yakni Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno, saat membacakan poin kelima kesimpulan rapat (24/8).

Opsi lainnya yang juga sedang dikaji oleh pemerintah ialah menerapkan pembatasan sasaran penyaluran Pertalite di samping juga solar bersubsidi. Pada Sabtu (3/9), sinyal ini menguat di Istana Merdeka.

Baca Juga: Menkeu Beberkan Alasan Pemerintah Kerek Harga BBM Meski Harga Minyak Sempat Turun

Usai mengumumkan kenaikan harga Pertalite, solar subsidi, dan Pertamax, Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa penyaluran BBM bersubsidi di lapangan akan diawasi agar penyalurannya bisa lebih tepat sasaran.

“Pertamina sedang menyiapkan sistem pengawasan pengaturan dengan digitalisasi. Nah ini diharapkan dengan metode ini dengan mekanisme ini kita bisa lebih mempertajam ketepatan pemanfaatan BBM subsidi untuk yang membutuhkan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto