KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja sudah membuka pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang 6 pada Kamis (27/8). Kuota peserta untuk gelombang 6 ini pun ditetapkan sebanyak 800.000 peserta. "Untuk gelombang 6 kuotanya masih sama yaitu 800.000," jelas Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu kepada Kontan, Jumat (28/8). Meski pendaftaran telah dibuka, Louisa menjelaskan pihaknya belum memutuskan kapan akan ditutup.
Sementara itu, untuk hasil seleksi kartu prakerja gelombang 5 pun akan diumumkan pada Sabtu (29/8) pukul 08.00 WIB. Sebelumnya, pendaftaran peserta kartu prakerja ditutup pada Minggu (23/8).
Baca Juga: Realisasi penyaluran program PEN untuk perlindungan sosial telah mencapai 46,87% "Mereka yang lolos seleksi akan menerima pemberitahuan melalui SMS. Pendaftar juga kami himbau untuk memeriksa dashboard mereka untuk melihat pengumuman ini," terang Louisa. Lebih lanjut, Louisa pun menjelaskan, sampai saat ini sebagian besar peserta program kartu prakerja gelombang 1 hingga gelombang 4 sudah menjalankan pelatihan dan mendapatkan insentif. Adapun, setiap orang yang ditetapkan peserta kartu prakerja wajib membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak diterima. Louisa mengatakan, insentif akan diberikan setelah pelatihan pertama diselesaikan, sudah menerima sertifikat dan memberikan ulasan dan penilaian atas pelatihan yang diikuti. Namun, bila peserta tidak membeli pelatihan hingga batas waktu yang ditetapkan, maka akunnya akan terputus secara otomatis.
Baca Juga: Belum dapat subsidi gaji? Caranya, cek langsung ke perusahaan Sejauh ini Louisa pun mengatakan belum ada lembaga pelatihan yang sudah melaksanakan pelatihan secara tatap muka. Dia menjelaskan, pelaksanaan tatap muka memang sangat tergantung pada kondisi setiap daerah. Asal tahu saja, peserta kartu prakerja akan mendapatkan dana sebesar Rp 3,55 juta. Dari dana tersebut Rp 1 juta akan digunakan sebagai biaya pelatihan. Setelah pelatihan diselesaikan, peserta akan mendapatkan insentif sebesar Rp 2,4 juta atau Rp 600.000 per bulan dan insentif Rp 150.000 setelah mengisi tiga survei. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli