Kuota Subsidi Motor Listrik Dipangkas, Produsen Usung Sejumlah Strategi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuota subsidi sepeda motor listrik dipangkas pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menjadi dari 600.000 unit menjadi 50.000 unit pada 2024. Para produsen motor listrik pun berupaya untuk memaksimalkan penjualan motor listrik tahun ini.

Dikutip dari Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Roda Dua (SISAPIRa), realisasi penyaluran motor listrik bersubsidi hingga 26 Desember 2023 baru mencapai 11.532 unit.

Jumlah itu masih jauh dari target penjualan motor listrik subsidi tahun 2023 yang mencapai 200.000 unit. Padahal, pemerintah telah mempermudah syarat pembelian motor listrik bersubsidi yang mana masyarakat hanya perlu menunjukkan NIK KTP.


Baca Juga: Pemerintah Memangkas Kuota Subsidi Motor Listrik 2024

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi berharap kelak kuota subsidi motor listrik dapat dikembalikan seperti semula. Aismoli pun menilai salah satu penyebab rendahnya penyerapan subsidi motor listrik adalah persebaran dealer yang belum merata di seluruh Indonesia.

Untuk itu, Aismoli menggagas adanya gerai pusat penjualan motor listrik yang dapat diisi oleh berbagai merek penerima subsidi. Gerai ini dapat disediakan di kota-kota yang belum terjangkau oleh motor listrik.

"Dengan adanya semacam showroom bersama, maka ini dapat mendorong peningkatan penjualan motor listrik," kata Budi, Senin (8/1).

Baca Juga: Polytron Luncurkan Motor Listrik Fox-S, Ini Spesifikasi dan Harganya

Selain itu, Aismoli juga meminta kepada pemerintah agar setiap Kementerian dan Lembaga dapat mengadopsi motor listrik untuk kebutuhan operasional. Terkait itu, Aismoli turut meminta pemerintah memonitor provinsi atau kabupaten mana saja yang sudah atau belum menggunakan motor listrik.

Sementara itu, PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) telah menjual 6.000 unit motor listrik Polytron Fox-R melalui program subsidi sepanjang 2023. Polytron berambisi meningkatkan penjualan motor listriknya pada 2024 seiring dengan peluncuran model baru yakni Polytron Fox-S.

Selain model baru, Polytron turut mengembangkan fast charging station yang nantinya akan tersebar di seluruh outlet service center. Adapun saat ini Polytron memiliki 60 outlet service center di Indonesia.

Perusahaan ini juga mengoperasikan 37 showroom di berbagai kota Indonesia. "Untuk showroom Polytron EV, kami menargetkan akan membuka 60 outlet sehingga jumlahnya sama dengan outlet service center," jelas dia, Senin (8/1).

Baca Juga: Aismoli Ungkap Strategi Agar Penjualan Sepeda Motor Listrik Tahun Ini Melonjak

PT Volta Indonesia Semesta belum bisa mengungkapkan penjualan motor listrik bersubsidi pada 2023 lantaran masih dalam proses rekapitulasi. Terlepas dari itu, Volta telah memiliki sejumlah strategi untuk mendongkrak penjualan motor listrik lewat program subsidi Rp 7 juta per unit pada tahun ini.

Head of Marketing Volta Indonesia Semesta Tamara Giovanni menyampaikan, salah satu strategi yang diusung oleh Volta adalah meluncurkan inovasi baru dari sisi varian dan fitur yang relevan bagi konsumen Indonesia.

Asal tahu saja, Volta Indonesia Semesta memiliki model Volta 401 yang dijual dengan harga setelah potongan subsidi sebesar Rp 9,95 juta. Ada pula model Volta 402 (Virgo) dan Volta 403 (Mandala) yang memiliki harga pasca dipotong subsidi masing-masing senilai Rp 11,10 juta dan Rp 11,95 juta. Belum lama ini, Volta memperkenalkan varian baru Volta Mandala dengan warna yang lebih elegan, yakni sparkling olive dan metallic frost.

Baca Juga: Banyak Sentimen Positif, Begini Rekomendasi Saham Sektor Otomotif dari Analis

Selain inovasi, Volta juga bertekad memperluas jaringan distribusi baik secara offline melalui dealer maupun online. “Kami juga memperkuat kerja sama dengan perusahaan pembiayaan untuk memudahkan akses masyarakat kepada motor listrik,” ujar Tamara, Senin (8/1).

Tidak hanya itu, Volta akan memperkuat infrastruktur penunjang motor listrik melalui penambahan jumlah fasilitas sistem ganti baterai (SGB). Saat ini, Volta memiliki lebih dari 300 titik SGB yang tersebar di seluruh Indonesia.        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli