Kupas Isu Keberlanjutan Hingga Kesenjangan di DBS Foundation Bestari Festival



MOMSMONEY.ID - DBS Foundation dan Bestari Festival berkolaborasi menghadirkan "DBS Foundation Bestari Festival: Impact Beyond", sebuah festival inovatif dalam upaya menciptakan dampak sosial berkelanjutan. Acara yang berlangsung di Urban Forest Cipete ini mengombinasikan diskusi inspiratif, pelaku social enterprise, dan pertunjukan seni dalam satu pengalaman festival yang menyeluruh.

Acara ini dibuka melalui sambutan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin dan dihadiri oleh Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika, Co-founder Bestari Festival Firza Daud, serta sederet narasumber lainnya.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, menekankan pentingnya acara ini. Menurut Budi, Kementerian Kesehatan melaksanakan transformasi kesehatan untuk mewujudkan cita-cita, yaitu akses kesehatan yang mudah, merata, dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. DBS Foundation Bestari Festival menjadi wadah untuk mengasah insan muda agar lebih peduli, bertumbuh, dan berdampak positif bagi sosial dan lingkungan sekitar.


"Saya mengapresiasi DBS Foundation sebagai penyelenggara festival ini dan turut mengundang para insan muda untuk ambil bagian dalam menjaga pola hidup sehat, screening faktor risiko penyakit, dan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Saya percaya bahwa acara ini dapat menginspirasi aksi kolektif, menekankan kolaborasi dan inovasi untuk menciptakan dampak sosial yang nyata,” ujar Budi.

Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan Saat Studi di Luar Negeri ala Wise

Acara DBS Foundation Bestari Festival: Impact Beyond sendiri hadir sebagai sebuah festival yang mengupas berbagai isu sosial yang terjadi di tanah air. Sebagai rumah bagi lebih dari 280 juta jiwa penduduknya, Indonesia memiliki teritori yang luas dari Sabang hingga Merauke, dengan lanskap demografi yang sangat beragam, ditambah dengan berbagai potensi dan tantangan yang dihadapinya.

Mengutip temuan International Monetary Fund dalam laporan World Economic Outlook April 2024 lalu, Indonesia memiliki tingkat pengangguran sebesar 5,2 persen, menjadikannya negara dengan tingkat pengangguran tertinggi pada 2024 di antara enam negara ASEAN lainnya.

Tingginya angka ini erat kaitannya dengan kualitas pendidikan yang belum merata di seluruh wilayah, begitupun dengan akses pada kebutuhan dasar lainnya seperti kesehatan, literasi keuangan, hingga edukasi akan isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

"Acara DBS Foundation Bestari Festival dirancang untuk memantik diskusi dan menginspirasi aksi kolektif seputar dua area prioritas, yaitu menyediakan kebutuhan penting dan mendukung inklusi finansial bagi masyarakat marjinal," ujar Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong dalam keterangan resminya.

Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika turut menambahkan di DBS Foundation diyakini bahwa dampak sosial yang berkelanjutan berawal dari pemahaman yang mendalam terhadap hubungan kita dengan dunia sekitar. Melalui DBS Foundation Bestari Festival: Impact Beyond yang juga merupakan perayaan 10 tahun perjalanan DBS Foundation menciptakan dampak di Asia, khususnya Indonesia.

"Kami ingin menginspirasi setiap individu untuk mengambil langkah kecil yang berpotensi menciptakan perubahan besar dan bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik,"ungkap Mona Monika.

Co-founder Bestari Festival Firza Daud menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi dengan DBS Foundation. Firza sangat menghargai sinergi dengan DBS Foundation karena kolaborasi ini tidak hanya memperluas cakupan program, tetapi juga menegaskan nilai-nilai keberlanjutan yang selama ini DBS Foundation pegang. Bestari Festival selalu menjadi ruang untuk mengeksplorasi dan memperkuat hubungan antara manusia, alam, dan semua makhluk hidup lainnya.

"Dukungan DBS Foundation memungkinkan kami untuk menghadirkan pengalaman festival yang tidak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi, membangun kesadaran dalam masyarakat, dan menginspirasi aksi nyata bagi keberlanjutan," tutur Firza.

Baca Juga: DBS Foundation Bestari Festival: Impact Beyond Bahas Isu Ketimpangan Sosial

Mengusung konsep dengan pendekatan real experience, para audiens dapat menikmati tiga elemen utama selama acara berlangsung, yaitu:

● Human Spark Area (education area) untuk berdiskusi dan belajar mengenai ‘spark’ diri masing-masing dalam bentuk sharing session dan panel talkshow yang hangat dari para pembicara seperti Founder Sekolahmu Najeela Shihab, Founder QM Financial Ligwina Hananto, praktisi mindfulness Adjie Santosoputro, Head of Executive Koalisi Ekonomi Membumi Gita Syahrani, Co-Founder Du Anyam Azalea Ayuningtyas, Founder Waste4Change M. Junerosano, dan berbagai tokoh lainnya.

● Sea Turtle Spark Area (art & culture area), sebuah safe space di area outdoor yang menampilkan karya pelaku social enterprise lokal, seperti alat sensor kualitas udara yang diciptakan oleh Nafas, produk anyaman oleh pengrajin lokal yang dikurasi Du Anyam, sajian makanan yang diolah dari bahan pangan yang berpotensi terbuang oleh FoodCycle, dan mengamati pakan ternak yang digarap dari limbah makanan bersama Magalarva.

● Leaf Spark Area (food and beverage area) - mini food court dengan tenant-tenant yang mengusung semangat kearifan lokal seperti Nasi Peda Pelangi, Meramu Cerita, dan lainnya.

Selain itu, DBS Foundation Bestari Festival juga menampilkan berbagai penampilan yang menghibur seperti music performance dari dua musisi lokal Endah N Rhesa dan Adhitia Sofyan. Ditambah, pengunjung juga berkesempatan melakukan aktivitas yang menentramkan jiwa yaitu singing bowl dan sunset meditation. Seluruh aktivitas ini dilakukan bersama di ruang terbuka hijau di tengah perkotaan, di Urban Forest Cipete.

DBS Foundation Bestari Festival 2024 tidak hanya menjadi sebuah acara, tetapi juga katalis perubahan. Dengan memadukan edukasi, inovasi, dan hiburan, festival ini bertujuan menciptakan gelombang perubahan positif yang akan terus bergema jauh setelah acara berakhir, mendorong masyarakat Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

Baca Juga: Indocomtech 2024 Bakal Digelar Akhir Oktober

Selanjutnya: Bursa China dan Hong Kong Kompak Menguat Rabu (23/10), Menunggu Stimulus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Jane Aprilyani