Kupon 5,47%, permintaan sukuk ritel SR014 diprediksi masih positif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai ditawarkan pada Jumat (26/2), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) optimistis animo masyarakat untuk sukuk ritel seri SR014 bakal sebaik Obligasi Ritel Indonesia seri ORI019.

Pemerintah menetapkan imbal hasil SR014 sebesar 5,47% per tahun. SR014 ini memiliki jangka waktu 3 tahun.

Adapun masa penawaran mulai dari 26 Februari 2021 pukul 09.00 WIB hingga 17 Maret 2021 pukul 10.00 WIB. Investor dapat memesan mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 miliar. 


"Untuk animo, semoga mengikuti kesuksesan ORI019," kata Kepala Subdirektorat Peraturan dan Analisis Hukum Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Direktorat Pembiayaan Syariah DJPPR Nana Riana kepada Kontan.co.di, Rabu (24/2).

Baca Juga: Resmi! Pemerintah akan menjual sukuk ritel seri SR014 dengan kupon 5,47%

Sekadar mengingatkan, pada penjualan ORI019 pada Senin (22/2) DJPPR berhasil bukukan penawaran masuk sebanyak Rp 26 triliun. Sedangkan, pada September 2020, SR013 berhasil terjual sebanyak Rp 25,67 triliun. 

Head of Fixed Income Bank BNI Fayadri mengatakan, kupon SR014 yang memiliki tenor 3 tahun tersebut sedikit lebih redah dibandingkan dengan ORI019 karena Bank Indonesia (BI) sudah memangkas suku bunga acuannya ke level 3,5% bulan ini. Besaran kupon tersebut berada di kisaran prediksi BNI antara 5,25% hingga 5,5%.

Selain itu, melihat besaran yield atau imbal hasil yang diminta investor terhadap Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor yang sama di pasar sekunder beberapa waktu terakhir, berada di kisaran 5,25% hingga 5,5%. 

Baca Juga: Bunga deposito masih akan turun, masih ada peminat?

Adapun untuk animo investor pada penjualan SR014 nantinya, diperkirakan tidak akan berbeda jauh dengan ORI019 meskipun kupon yang ditawarkan SR014 sedikit lebih rendah dibandingkan ORI019. Asal tahu saja, penjualan ORI019 yang berlangsung sejak akhir 25 Januari 2021 hingga 18 Februari 2021 tersebut menawarkan kupon 5,57%.

"Kami yakin (kupon) masih dapat menarik minat investor, apalagi kalau mereka membandingkan dengan imbal hasil dalam bentuk deposito," tambah Fayadri.

Untuk potensi penawaran yang masuk, Fayadri memprediksi jika kupon yang ditawarkan SR014 tidak jauh berbeda dari ORI019 maka, penjualan sukuk ritel kali ini diyakini mampu mengikuti kisah sukses dari penjualan obligasi ritel awal tahun ini. 

Di sisi lain, mengutip pernyataan DJPPR tahun ini pemerintah berencana mengurangi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) hingga Rp 100 triliun dan selanjutnya akan menggunakan sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) demi mengurangi pembiayaan utang di tahun ini. Kondisi tersebut, berpotensi akan berdampak pada penurunan nominal yang akan diserap pada setiap lelang penerbitan SBN ke depan.

Baca Juga: Jangan sampai terlewat, simak jadwal penerbitan SBN ritel di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati