Kupon BRAU menarik apabila di atas 8%



JAKARTA. PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) siap merilis obligasi berdenominasi dollar AS senilai US$ 500 juta. Global bond ini dianggap menarik jika kupon yang ditawarkan di atas 8% per tahun.

"Permintaan obligasi BRAU ini terlihat cukup banyak, sepertinya kupon yang ditawarkan tinggi dan pasar global bond sedang bagus," ujar Luis Susanto, analis obligasi Peak Securities, Selasa (6/3).

Global bond bertenor lima tahun ini akan menarik jika menawarkan kupon berkisar 8%-9%. Jika kupon di bawah 8%, Luis tidak yakin penyerapan obligasi itu akan tinggi. Sebagai perbandingan, yield obligasi dollar bertenor sama milik PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) saat ini di kisaran 5%-8%.


BRAU tengah melakukan roadshow ke sejumlah negara di Eropa, Asia, dan Amerika. BRAU berniat menerbitkan global bond senilai US$ 500 juta. Perseroan menawarkan kupon surat utang itu maksimal 9% per tahun.

Pengelola BRAU belum bisa berkomentar terkait kegiatan roadshow dan semua hal yang berkaitan dengan penerbitan obligasi globalnya ini. "Saya tidak bisa kasih komentar selama roadshow ini," ujarnya.

Emiten Grup Bakrie ini akan memakai mayoritas dana hasil obligasi untuk membayar utang. Perinciannya, senilai US$ 346,5 juta untuk membayar utang dan fasilitas pinjaman dollar AS ke sejumlah lembaga keuangan.

BRAU juga akan memakai dana hasil obligasi untuk kebutuhan belanja modal tahun ini. BRAU mengalokasikan belanja modal 2012 sekitar US$ 183,7 juta. Dari jumlah itu, senilai US$ 87,7 juta akan digunakan untuk perawatan dan pembangunan fasilitas crushing, gudang, dan bongkar muat di sejumlah wilayah tambang. Lokasi tambang BRAU di wilayah Lati, Binungan, Sembarata, serta Pelabuhan Suaran.

Perseroan juga memerlukan US$ 72 juta untuk membangun overland conveyor dan pembangkit listrik. Kemudian, dana obligasi senilai US$ 15,7 juta untuk eksplorasi, serta US$ 8,3 juta untuk memperoleh tanah dan membangun jalur pengangkutan. Harga BRAU, Selasa (6/3) naik 5,15% menjadi Rp 510 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini