Kupon EBA Surat Partisipasi SMF sampai 11%



JAKARTA.  Efek beragun aset surat partisipasi (EBA SP) bisa menjadi alternatif investasi menarik bagi investor.   Analis Millenium Danatama Asset Management Desmon Silitonga memperkirakan instrumen ini akan membagikan kupon sekitar 8,5%-11%. "Prediksi tersebut mempertimbangkan tenor EBA SP dua dan lima tahun," ujar Desmon, Jakarta, Selasa (27/1).

EBA SP adalah efek yang berbentuk seperti obligasi atau saham, diterbitkan melalui penawaran umum atau private placement. Hanya PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) yang dapat menerbitkan EBA SP.

Rencananya,  tahun ini PT SMF akan menerbitkan EBA SP senilai Rp 2 triliun. Penerbitan ini yang pertama,  seiring keluarnya peraturan otoritas jasa keuangan (POJK) No. 23/POJK.04/2014 tentang penerbitan dan pelaporan EBA SP dalam rangka pembiayaan sekunder perumahan.


Vice President Investment Quant Kapital Investama Hans Kwee memperkirakan, instrumen tersebut akan membagikan kupon 9%-10%. Prediksi tersebut lebih rendah dibandingkan kupon EBA tahun lalu yang sebesar 10% untuk tenor dua tahun dan 10,25% untuk tenor lima tahun. 

Saat itu,  penerbitan EBA berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK). Penerbitnya adalah Danareksa Investment Management (DIM) dan menggunakan aset dasar sekuritisasi tagihan kredit pemilikan rumah (KPR) Bank Tabungan Negara (BTN.

Pemicu lebih rendahnya kupon karena turunnya yield surat utang negara (SUN) seri acuan akibat rencana quantitative easing Zona Euro. Akibatnya,  kupon surat utang juga ikut turun.   "Bila EBA SP terbit di semester II,  kemungkinan kupon akan lebih tinggi," ujar Hans.

Sebab, yield seri acuan diperkirakan kembali naik akibat kebijakan kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat,  The Fed.  Kenaikan yield diperkirakan juga dipicu  melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada Mei 2015.

Menurut Raharjo Adisusanto,  Direktur Utama SMF, penerbitan instrumen ini memanfaatkan POJK.  "Dengan keluarnya POJK terkait EBA SP, memungkinkan kami menjadi penerbit EBA.  Kami optimistis, target penerbitan Rp 2 triliun  akan tercapai, " ujar Raharjo, kemarin.

Rencananya,  EBA SP  menggunakan aset dasar sekuritisasi KPR BTN.  SMF juga akan menggandeng Bank Mandiri dengan nilai sekuritisasi antara Rp 750 miliar hingga Rp 1 triliun.

Semula, Bank Mandiri berencana melakukan sekuritisasi KPR untuk dibungkus menjadi Kontrak investasi kolektif (KIK) EBA senilai Rp 750 miliar di tahun lalu. Saat itu, penerbitan menggandeng Danareksa Investment Management (DIM) sebagai penerbit KIK EBA. Rencana tersebut ditunda, lantaran tingginya permintaan kupon.

SMF juga menjajaki penerbitan EBA dengan tiga bank swasta lain. Bank-bank itu memiliki aset di atas Rp 1 triliun dan angka penyaluran KPR besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia