Kupon menarik, harga obligasi TBIG bisa terangkat



JAKARTA. Obligasi korporasi semakin meramaikan pasar modal. Yang terbaru, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) bakal mencatatkan obligasi Rp 740 miliar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Desember 2013.

Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan I senilai total Rp 4 triliun. Untuk tahap I senilai Rp 740 milar, TBIG menawarkan dua seri obligasi. Yakni, seri A diterbitkan senilai Rp 550 miliar dengan kupon 9%. Instrumen ini bertenor satu tahun dan akan jatuh tempo 22 Desember 2014.

Sedangkan, seri B diterbitkan senilai Rp 190 miliar dengan kupon 10%. Seri ini bertenor tiga tahun dan akan jatuh tempo 12 Desember 2016. Untuk penerbitan obligasi ini, perusahaan telah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi obligasi. Diantaranya, PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT NISP Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Securities.


Analis Millenium Danatama Asset Management Desmon Silitonga memperkirakan, harga obligasi ini akan naik pasca pencatatan di BEI. Kenaikan harga tersebut ditopang banyaknya investor institusi yang masih mencari instrumen investasi dengan imbal hasil menarik tapi relatif aman. "Di sisi lain, depresiasi rupiah tidak akan berdampak signifikan terhadap obligasi ini. Sebab, obligasi TBIG diterbitkan dalam bentuk rupiah," tutur Desmon, Senin (9/12).

Namun, Desmon memperkirakan, pergerakan harga obligasi ini tidak akan terlalu tinggi. Tipikal investor obligasi korporasi yang menggenggam instrumen hingga jatuh tempo atau hold to maturity mengakibatkan perdagangan kurang likuid. Akibatnya, harga obligasi korporasi sulit terangkat. "Yang pasti, investor tetap meminati obligasi ini seperti investor asuransi, dana pensiun, dan reksadana," ujar Desmon.

Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk baru yang sudah tercatat sepanjang tahun 2013 adalah 52 emisi dari 44 emiten senilai Rp 52,77 triliun.

Hingga akhir November 2013, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 238 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 217,011 triliun dan US$ 100 juta, diterbitkan oleh 102 emiten. Selain itu, terdapat efek beragun aset senilai Rp 1,48 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati