Kupon obligasi CIMB Auto diprediksi 6,5%-8%



JAKARTA. Anak usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT CIMB Niaga Auto Finance, menawarkan obligasi Rp 500 miliar. Obligasi bertajuk obligasi I CIMB Niaga Auto Finance Tahun 2012 itu, terbagi dalam dua seri, yang masing-masing menawarkan bunga tetap. Analis memproyeksikan, obligasi perusahaan multifinance itu mengundang banyak peminat.

Obligasi seri A CIMB Niaga Auto Finance berjangka waktu 370 hari dan seri B tenor tiga tahun. Mengutip prospektus singkat penerbitan obligasi, sebanyak 25% dana yang dikumpulkan, dialokasikan untuk melunasi utang ke Bank Permata. Utang itu jatuh tempo pada 14 November 2012.

Porsi terbesar, 75%, dari hasil penjualan obligasi digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja CIMB Niaga Auto Finance. Manajemen memberi jaminan berupa piutang yang angsurannya tidak menunggak dalam waktu lebih dari 90 hari.


Masa penawaran awal obligasi yang menyandang rating AA+ dari PT Fitch Ratings Indonesia itu, berlangsung selama 18 - 30 Oktober. Masa penawaran 6 - 9 Oktober. Penjatahan 12 November dan pencatatan 19 November.

CIMB Niaga Auto Finance menunjuk CIMB Securities Indonesia sebagai penjamin emisi pelaksana efek. Bank Mega menjadi wali amanat.

Analis Obligasi NC Securities, I Made Adi Saputra, memprediksi obligasi seri A CIMB Niaga Auto Finance memberi kupon sekitar 6,5%-6,75%. Sedang kupon bunga seri B antara 7,5% - 8%.

Made menilai, minat menempatkan dana di obligasi perusahaan multifinance masih tinggi. Bahkan, permintaan obligasi tersebut bisa lebih besar dari target emiten. Asalkan, emiten berani memberi kupon tinggi. "Jika mau permintaan bisa tembus Rp 750 miliar," ujar Made.

Handy Yunianto, Debt Market Analyst Mandiri Sekuritas memprediksi, obligasi CIMB Niaga Auto Finance tak kesulitan mencari peminat, karena likuiditas di pasar masih besar. "Namun besar kupon tetap menjadi penentu banyak tidaknya tawaran penempatan dana," ujar dia.

Handy menduga, manajer investasi dan bank merupakan peminat obligasi CIMB Niaga Auto Finance. Namun, obligasi itu tidak menarik bagi pengelola dana pensiun, karena memiliki tenor yang pendek. Jangka waktu yang pendek itu sesuai dengan siklus bisnis perusahaan multifinance.

Apalagi, biasanya dana pensiun meminta kupon lebih besar dari 8%. "Kupon yang ditawarkan sepertinya tidak lebih dari 6,75% untuk yang satu tahun dan 8% untuk yang tiga tahun," tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana