KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 4,75% belum membuat perusahaan penerbit surat utang korporasi menaikkan tingkat kupon. Beberapa obligasi korporasi yang terbit masih mematok kupon cukup murah. Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra menyebut, ketika BI 7-day repo rate (&-DRR) naik, investor memang cenderung berharap mendapat kupon tinggi. Namun, realisasi di pasar belum tentu demikian. Pasalnya, selepas suku bunga naik, yield surat utang negara (SUN) justru turun. Hal ini membuat penerbit surat utang korporasi masih kesulitan mengukur dampak kenaikan BI 7-DRR dalam jangka pendek. Lagi pula, jika perusahaan menaikkan kupon obligasinya, maka beban biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan penerbit juga membesar. Hal ini dinilai berisiko jika perusahaan tersebut tidak memiliki likuiditas dan kualitas rating yang mumpuni. "Makanya tidak semua perusahaan bisa ikut menaikkan kupon, karena ada pengaruh rating dan kebutuhan dari pihak perusahaan," kata Made.
Kupon obligasi korporasi masih stabil
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 4,75% belum membuat perusahaan penerbit surat utang korporasi menaikkan tingkat kupon. Beberapa obligasi korporasi yang terbit masih mematok kupon cukup murah. Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra menyebut, ketika BI 7-day repo rate (&-DRR) naik, investor memang cenderung berharap mendapat kupon tinggi. Namun, realisasi di pasar belum tentu demikian. Pasalnya, selepas suku bunga naik, yield surat utang negara (SUN) justru turun. Hal ini membuat penerbit surat utang korporasi masih kesulitan mengukur dampak kenaikan BI 7-DRR dalam jangka pendek. Lagi pula, jika perusahaan menaikkan kupon obligasinya, maka beban biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan penerbit juga membesar. Hal ini dinilai berisiko jika perusahaan tersebut tidak memiliki likuiditas dan kualitas rating yang mumpuni. "Makanya tidak semua perusahaan bisa ikut menaikkan kupon, karena ada pengaruh rating dan kebutuhan dari pihak perusahaan," kata Made.