Kupon obligasi Verena dan Sewatama



JAKARTA. Daftar calon penerbit obligasi korporasi masih panjang. Emiten yang terakhir masuk pasar adalah PT Verena Multi Finance Tbk. Perusahaan multifinance itu menawarkan obligasi berkelanjutan I tahap I tahun 2012 senilai Rp 400 miliar. Nilai total penerbitan obligasi Verena Rp 1 triliun.

Obligasi itu dibagi menjadi tiga seri. Seri A bertenor 370 hari, memberi indikasi bunga 7%-7,5%. Seri B berjangka waktu 36 bulan tawarkan kupon 8,4%-9,15%, dan seri C tenor 48 bulan, 8,5%-9,5%.

Obligasi Verena mendapat peringkat A dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Emiten itu berniat menggunakan dana hasil obligasi untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan sewa guna usaha.


Masa penawaran awal obligasi 7 - 19 November. Efektif pada 28 November, penawaran umum 29 - 30 November dan penjatahan pada 3 Desember. Pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia pada 6 Desember 2012.

Dadang Suryanto, Head of Investment Banking Mandiri Sekuritas, penjamin emisi Verena, optimistis, respon investor bagus. "Bisa mengulang sukses tahun lalu," tutur dia.

Selain Mandiri Sekuritas, Evergreen Capital, Indo Premier Securities, dan Standard Chartered Securities Indonesia juga bertindak sebagai penjamin emisi Verena. Jika obligasi ini tidak terserap oleh investor, Rayendra L Tobing, Direktur Indo Premier Securities, mengatakan, penjamin emisi akan menyerapnya. "Kami kompak saja. Masing-masing porsinya sama," tutur dia, kemarin (8/11).

Emiten lain yang siap menerbitkan obligasi adalah PT Sumberdaya Sewatama. Anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM) yang bergerak dalam produksi listrik itu, menyatakan, penawaran awalnya laris manis.

"Informasi terakhir yang saya peroleh dari para penjamin emisi, penawaran yang masuk sudah mencapai target penerbitan kami," ujar Samuel Triswandi, Direktur dan Chief Financial Officer Sewatama.

Sewatama menawarkan dua seri obligasi konvensional senilai Rp 800 miliar. Seri A bertenor tiga tahun menawarkan kupon 8,25% hingga 9,25%. Sedang seri B, bertenor lima tahun menawarkan kupon berkisar 9%-10%.

Sewatama juga menawarkan obligasi syariah atau sukuk senilai Rp 200 miliar. Dus, nilai total penerbitan mencapai Rp 1 triliun. Itu adalah sukuk ijarah bertenor lima tahun yang menawarkan imbal hasil Rp 90 juta - Rp 100 juta setiap Rp 1 miliar. Peringkat obligasi dan sukuk anak usaha Trakindo ini adalah A dari Pefindo.

Masa penawaran awal obligasi selesai 7 November 2012. Perolehan efektif pada 20 November. Masa penawaran umum berlangsung selama 22 hingga 23 November dan pencatatan pada 29 November.

Meski mendapat banyak permintaan, Samuel mengaku tidak akan menaikkan nominal penyerapan apabila jumlah permintaan yang masuk melebihi target. "Peraturan Bapepam LK yang sekarang tidak memperbolehkan untuk melakukan upsize hingga penerbitan tetap sesuai target semula, yaitu total Rp 1 triliun," ujar Samuel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana