Kupon ORI 024 Sebesar 6,1% dan 6,35% Lo! Yuk Investasi, Ditutup 2 November!



MOMSMONEY.ID - Kupon ORI 024 bisa Moms nikmati sebesar 6,1% untuk tenor 3 tahun dan 6,35% untuk tenor 6 tahun. 

Apa itu Obligasi Negara Ritel (ORI)? ORI adalah surat utang (obligasi) negara ritel yang ditawarkan kepada perorangan Warga Negara Indonesia (WNI). Artinya negara menawarkan surat untuk berutang kepada WNI. 

Nah, sebagai imbal hasilnya, WNI yang sudah mau membeli ORI 024 akan mendapatkan kupon. Adapun kupon ORI 024 merupakan keuntungan yang bisa Anda dapatkan setiap bulan.


Baca Juga: 6 Manfaat Minyak Kemiri untuk Rambut, Kilau Alami

Mekanismenya, Negara akan memberikan keuntungan kepada Anda yang telah mau menginvestasikan atau memberikan uang kepada negara. Nah, nantinya uang untuk membeli ORI ini akan dikembalikan ke Anda saat jatuh tempo berakhir. 

Lalu, apa itu ORI 024?

Setelah memahami secara menyeluruh soal ORI, kini Moms harus tahu soal ORI 024. Nah ORI 024 adalah ORI ke-23 yang ditawarkan kepada WNI, dan dijamin oleh undang-undang. ORI 024 diterbitkan oleh pemerintah dan penjualannya dilakukan secara online melalui e-SBN.

Saat ini ORI 24 diterbitkan dalam dua tenor yaitu ORI 024 tenor 3 tahun (ORI024T3) dan ORI 24 tenor 6 tahun (ORI024T6). Untuk mendapatkan ORI 024, Moms bisa membeli dengan minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 5 miliar untuk tenor 3 tahun dan maksimal Rp 10 miliar untuk tenor 6 tahun.

ORI 024 menawarkan kupon sebesar 6,1% untuk tenor 3 tahun dan 6,35% untuk tenor 6 tahun. Lebih tinggi dibandingkan  ORI 023 yang menawarkan kupon sebesar 5,9% tetap untuk tenor 3 tahun dan 6,1% untuk tenor 6 tahun. 

Kupon ini bersifat tetap. Artinya kupon ini tidak akan berubah mengikuti suku bunga acuan BI. Tentu saja kupon ini lebih besar dari pada rata-rata bunga simpanan di perbankan, serta tidak berubah-ubah seperti bunga deposito bank. 

Baca Juga: Pahami 6 Pilihan Warna Lipstik untuk Bibir Hitam, Apa Saja?

Syarat dan ketentuan membeli ORI 024 yang perlu Anda pahami Moms bisa memesan ORI 024 selama masa penawaran sejak 9 Oktober 2023 hingga 2 November 2023. ORI 024 yang memiliki tenor 3 tahun dan akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2026. ORI 23 yang memiliki tenor 6 tahun akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2029.

Adapun ORI 023 ini akan diterbitkan pada 8 November 2023 dan dikenakan pajak final (PPh final) 10%. Kupon ORI 024 sebesar 6,1% akan dibayarkan setiap tanggal 15. Kupon pertama akan dibayarkan pada 15 Desember 2023. 

Anda bisa memegang ORI 024 minimal satu kali periode pembayaran kupon. Jika Anda mau menjual, Anda bisa menjualnya ke sesama WNI lainnya setelah periode ini. Sehingga bisa mulai dipindahbukukan pada 16 Desember 2023.

Bagaimana cara membeli ORI 024? 

  1. Lakukan registrasi melalui mitra distribusi dengan menginput data diri seperti rekening dana nasabah dan nomor rekening surat berharga. Untuk mendapatkan data-data seperti Single Investor Identification (SID), rekening dana nasabah dan rekening surat berharga, Anda bisa menghubungi mitra distribusi. 
  2. Setelah berhasil, lakukan pemesanan ORI 024 melalui mitra distribusi.
  3. Setelah pemesanan diverifikasi. Anda akan mendapatkan kode pembayaran melalui email atau SMS. Kode ini digunakan untuk menyetor dana investasi melalui bank/pos/lembaga lainnya. 
  4. Setelah itu Anda akan mendapatkan Nomor Transaksi Penerimaan Negara dan notifikasi completed order. 
  5. Setelah setelmen Anda dapat meminta bukti konfirmasi kepemilikan ORI 023 kepada mitra distribusi. 
Baca Juga: Kenali 5 Kandungan Skincare yang Bisa Mencerahkan Wajah

Di mana saya bisa membeli ORI 024?

Berikut daftar mitra distribusi, tempat Anda bisa membeli ORI 023:

  • OCBC NISP
  • Standard Chartered 
  • UOB
  • CIMB Niaga
  • Danamon
  • HSBC
  • DBS
  • Bank Mega
  • BCA
  • Maybank
  • Commonwealth Bank
  • BTN
  • Permata Bank
  • Panin Bank
  • BNI
  • BNI Sekuritas
  • Bank Victoria
  • Trimegah Sekuritas
  • BRI
  • BRI Danareksa Sekuritas
  • Fundtastic
  • Philip Sekuritas Indonesia
  • Mandiri
  • Mandiri Sekuritas
  • Bibit
  • Modalku
  • Investree
  • Bareksa
  • Tanamduit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Benedicta Alvinta